
NUSRAMEDIA.COM — Kepala Desa Labuhan Burung, Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa Iwan Iskandar mengapresiasi program-program kepemimpinan Gubernur Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda).
Salah satunya, seperti Program Desa Berdaya NTB. Menurut dia, program tersebut sangat luar biasa dan patut diapresiasi. “Kehadiran program itu sangat luar biasa, patut diapresiasi,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (06/11/2025).
Ia mengaku, bahwa pada saat kunjungan Gubernur Iqbal ke Sumbawa beberapa waktu lalu, pihaknya pun telah menyampaikan apresiasi secara langsung. Dihadapan Miq Iqbal kerap Gubernur NTB disapa, Kades Labuhan Burung menyampaikan sejumlah hal yang berkaitan dengan desa.
“Labuhan Burung adalah miniatur Indonesia, yang mana hampir semua suku ada di desa kami tersebut,” kata Kades Iwan Iskandar menceritakan saat dihadapan Miq Iqbal saat itu. Malah, kata dia, di desa tersebut didominasi oleh suku sasak hingga 60 persen.
Untuk diketahui, kata Iwan Iskandar, Desa Labuhan Burung juga merupakan salah satu Desa Wisata sekaligus menjadi Desa Migran Emas yang belum lama ini dilaunching. Selain itu, desanya juga merupakan Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar).
Bahkan, lanjut Iwan Iskandar, Labuhan Burung juga merupakan salah satu Desa Konservasi. Oleh karenanya, ia berharap agar program Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB itu juga dapat menyasar untuk Desa Labuhan Burung.
“Karena informasinya, ada 40 desa yang difokuskan melalui program desa berdaya itu. “Mudah-mudahan 40 desa itu dengan berbagai macam potensi desa dapat tercover di Desa Berdaya. Salah satunya, adalah Labuhab Burung,” jelasnya.
TANGGAPAN GUBERNUR NTB
Menanggapi aspirasi Kades Labuhan Burung, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menerangkan bahwa Program Desa Berdaya akan diberikan ke semua desa dan kelurahan yang ada dilingkup Nusa Tenggara Barat.
Desa Berdaya memiliki dua skema. Pertama Desa Berdaya Tematik dan Transformatif. Desa Berdaya Transformatif akan menyasar ke sejumlah desa dengan fokus kemiskinan ektrem.
Dimana nantinya melalui desa berdaya transformatif yang akan mengintervensi 106 desa akan dilaksanakan secara bertahap. “40 (desa) di tahun pertama, 40 tahun kedua dan sisanya ditahun terakhir,” katanya.
“Tapi desa lain tetap berjalan dan tetap dialokasikan anggaran untuk pembangunan desa. Kalau ada yang strategis untuk dibangun di Desa Labuhan Burung yang punya dampak ekonomi bagi masyarakatnya maka akan dipertimbangkan. Kita akan Kerjasama dengan Kabupaten untuk mendata mana yang akan kita intervensi,” imbuh Gubernur.
Ia menambahkan terhadap Desa dengan Tingkat kemiskinan ekstrem tersebut ditangani secara serius dengan melibatkan Pemerintah Pusat, dan Kabupaten/Kota, LSM Internasional, Perusahaan swasta melalui CSR dan filantropi. “Agak berbeda konsepnya dengan Desa Berdaya sudah berjalan, yang belum jalan adalah Desa Berdaya Transformatif,” tutupnya. (*)













