Kepala Desa Kukin, Suhri, A.Md. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Pemerintah Desa (Pemdes) Kukin, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa, terus melakukan berbagai terobosan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat. Fokus utama diarahkan pada pengembangan sektor pertanian dan perikanan yang selama ini menjadi tumpuan hidup sebagian besar warga.

Kedua sektor tersebut dinilai sebagai fondasi penting dalam memenuhi kebutuhan keluarga sekaligus membuka peluang peningkatan kesejahteraan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Untuk itu, Pemdes Kukin memperluas program pemberdayaan agar semakin banyak warga memiliki akses terhadap peluang usaha yang produktif.

Berbagai kelompok usaha masyarakat telah dibentuk, mulai dari kelompok tani, kelompok nelayan, kelompok pengawas perairan, hingga Kelompok Sadar Wisata (Darwis) yang berfokus pada pengembangan potensi wisata desa. Selain itu, pemerintah desa juga mendorong tumbuhnya pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi lokal.

“Kita sudah bentuk banyak kelompok tani dan juga kelompok nelayan. Juga ada kelompok Darwis untuk daerah wisata. Ada kelompok pengawas perairan. Ada UMKM yang sangat perlu bantuan dan pembinaan. Maka insha Allah jalan lapang untuk masyarakat bertambah sejahtera,” ungkap Kepala Desa Kukin, Suhri, A.Md., Senin, 17 November 2025.

Baca Juga:  Bank NTB Syariah Raih Penghargaan “Bank Dengan Sinergi Program Akselerasi QRIS Terbaik” pada Anugerah BI NTB 2025

Setelah memantapkan pembentukan kelompok-kelompok usaha tersebut, Pemdes Kukin berharap adanya dukungan lanjutan dari berbagai pihak agar potensi desa dapat berkembang lebih optimal. Suhri menegaskan bahwa program pembinaan yang berkelanjutan akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat.

Dengan berbagai langkah strategis ini, Desa Kukin menargetkan terciptanya masyarakat yang lebih mandiri secara ekonomi, berdaya saing, dan mampu mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki secara berkelanjutan.

KOMITMEN PEMPROV NTB

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat terus menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat sektor-sektor potensial daerah, mulai dari pertanian, kelautan, pariwisata hingga industri olahan. Seluruh sektor tersebut dipandang memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk di tingkat desa.

Baca Juga:  Skema Pembiayaan KDKMP Disiapkan, 50 Koperasi Jadi Model Percontohan di NTB

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB, Iswandi, menegaskan bahwa pengembangan sektor potensial menjadi fokus penting pemerintah sebagaimana telah dituangkan dalam RPJMD.

Salah satu program unggulan yang terus digencarkan adalah Agromaritim, yang dirancang untuk membentuk ekosistem industri dari hulu hingga hilir. “Setiap sektor memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi daerah. Karena itu, sektor-sektor potensial tetap menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat kita,” ujarnya.

Melalui program Agromaritim, pemerintah memberikan dukungan konkret untuk memperkuat swasembada pangan, hilirisasi, serta industri pengolahan. Dukungan tersebut mencakup penyediaan benih unggul, akses pupuk, hingga fasilitasi pemasaran hasil panen agar petani dapat memperoleh nilai tambah yang lebih besar.

“Pemerintah terus memberikan dukungan, misalnya pada sektor pertanian, mulai dari benih unggul, pupuk, sampai memfasilitasi pemasaran hasil panen,” tambah Iswandi. Ia menjelaskan, strategi pembangunan daerah yang berkelanjutan harus berbasis potensi lokal.

Baca Juga:  Skema Pembiayaan KDKMP Disiapkan, 50 Koperasi Jadi Model Percontohan di NTB

Setiap wilayah di NTB memiliki keunggulan berbeda-beda, dan pemerintah akan terus mendorong pengembangan potensinya secara optimal. Selain pertanian, sektor kelautan juga menjadi prioritas karena potensi sumber daya maritim NTB yang besar.

Sementara itu, sektor pariwisata diperkuat melalui program NTB Pariwisata Berkualitas yang dikembangkan secara terintegrasi dengan pariwisata Bali dan NTT. Pariwisata NTB kini diarahkan untuk memiliki standar destinasi yang sejalan dengan standar internasional, mengingat Bali berperan sebagai hub utama wisata dunia.

Penguatan konektivitas, baik logistik maupun mobilitas wisatawan, menjadi perhatian utama dalam pengembangan kawasan. “Pariwisata NTB terintegrasi dengan Bali dan NTT. Karena itu standar destinasi di NTB harus mengikuti standar-standar internasional,” jelasnya.

Iswandi menegaskan bahwa seluruh sektor pembangunan saling berkaitan dan perlu diperkuat secara simultan. “Jika kita kuatkan bersama, dampaknya akan luas, bukan hanya bagi ekonomi daerah, tetapi juga kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (*)