Beranda ADVERTORIAL APKLI NTB Dorong PKL Beralih ke Transaksi Digital Lewat Bank NTB Syariah

APKLI NTB Dorong PKL Beralih ke Transaksi Digital Lewat Bank NTB Syariah

Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menggalakkan transformasi digital. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menggalakkan transformasi digital.

Terutama dikalangan Pedagang Kaki Lima (PKL). Oleh karenanya, APKLI mengajak para PKL yang ada agar membuka rekening di Bank NTB Syariah.

Langkah ini merupakan hasil kerjasama atau kolaborasi antara APKLI NTB dengan Bank NTB Syariah. Dengan tujuan, memberikan kemudahan bagi PKL.

Adanya kerjasama ini pula, tentunya akan mempermudah proses pembukaan rekening sekaligus mendukung penggunaan akun Scan QRIS bagi anggota APKLI NTB.

Baca Juga:  Tim Pemenangan Dikukuhkan, Luthfi-Wahid Ajak Pendukung Hindari Politik Kebencian

Kolaborasi ini juga telah dibenarkan oleh Ketua APKLI NTB yakni Abdul Majid. Menurut dia, pihaknya telah menjalin bekerjasama dengan Bank NTB Syariah.

“Kita sudah berkolaborasi dengan Bank NTB Syariah untuk membantu anggota APKLI NTB dalam membuka rekening dan memperoleh akun scan QRIS,” katanya.

“Para PKL yang berminat dapat mengumpulkan KTP ke Pengurus DPD APKLI NTB untuk mendukung proses pembukaan rekening,” sambungnya di Mataram.

Ditegaskan Abdul Majid, dukungan ini juga diarahkan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam kegiatan usaha para pedagang kaki lima.

Baca Juga:  Wabup Sumbawa Lakukan Monev ke Sejumlah Sekolah

APKLI NTB percaya bahwa langkah menuju transaksi digital dan pembukaan rekening di Bank NTB Syariah menjadi langkah strategis untuk mengikuti perkembangan teknologi.

Melalui inisiatif ini, diharapkan PKL dapat memanfaatkan teknologi dalam aktivitas usaha mereka. Dimana akan memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen.

Termasuk pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi ditingkat lokal. APKLI NTB memberikan peran penting dalam mempercepat adaptasi PKL terhadap sistem pembayaran modern. (red)