Beranda EKBIS Bang Zul : “Industrialisasi Itu adalah Kesadaran Untuk Mulai Mengolah”

Bang Zul : “Industrialisasi Itu adalah Kesadaran Untuk Mulai Mengolah”

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr H Zulkieflimansyah

NUSRAMEDIA.COM — Harga bawang merah kini meroket. Bahkan bisa mencapai Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per/kilogram (kg) nya. Sedangkan harga normal dipasaran hanya sekitar Rp 30 ribu dan termahal Rp 40 ribu per/kg.

Melonjaknya harga bawang merah ini, disambut baik oleh Gubernur NTB, Zulkieflimansyah. Dimana para petani bawang bisa tersenyum bahagia. Sebab, dengan tingginya harga jual tentu akan menguntungkan para petani bawang merah, khususnya di NTB.

“Senang dan bersyukur mendengar harga bawang merah kita cukup tinggi saat ini. Sehingga petani-petani bawang kita bisa tersenyum bahagia. Alhamdulillah,” ucap orang nomor satu di Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut. “Pandai-pandailah lah mengelola semua anugerah yang Allah berikan pada kita ini,” pesannya.

Bang Zul kerap Gubernur NTB disapa juga menyinggung soal Industrialisasi. Dimana Industrialisasi sendiri merupakan salah satu program unggulan Pemprov NTB yang hingga kini terus gencarkan. Menurut dia, selama belum masifnya Industrialisasi, maka harga komoditas tradisional dan komoditas pertanian pasti fluktuatif.

“Harganya akan naik turun. Jadi pas harga naik syukuri dan siap-siap juga mengantisipasi harga yang akan turun nanti. Pas harga turun ya sabar, karena satu saat harga akan naik lagi. Begitu seterusnya,” jelas mantan anggota DPR RI tiga periode tersebut.

Dijelaskan Bang Zul, program Industrialisasi yang galakkan oleh Pemprov NTB jangan salah untuk dipahami. Industrialisasi yang dimaksud justru sangat sederhana. “Industrialisasi itu nggak harus identik dengan pabrik-pabrik besar yang mengepulkan asap penyebab polusi,” katanya.

“Industrialisasi itu adalah kesadaran untuk mulai mengolah produk-produk tradisional kita di daerah kita sendiri. Merubah bawang merah jadi Bawang Goreng misalnya, bisa jadi contoh sederhana Industrialisasi yang kami maksudkan itu,” terang Doktor Ekonomi Industri tersebut.

Meski demikian, Gubernur menegaskan, bahwa jangan mengira keberanian untuk mengolah bawang menjadi bawang goreng tersebut proses yang sederhana. “Jangan mengira keberanian untuk mengolah bawang jadi bawang goreng itu proses yang sederhana. Perjalanannya panjang, berliku dan mendaki,” kata Bang Zul.

“Ada proses perubahan cara pandang, perubahan berpikir dan kerja agak keras mencari pasar, mendistribusikan dan lain-lain. Ada usaha, ada tambahan biaya dan tentu saja ada risiko baru. Perjalanan panjang, selalunya harus dimulai dengan langkah pertama bukan?,” demikian Gubernur NTB. (red)