Beranda PEMERINTAHAN Mori Hanafi Optimis Ekonomi NTB Tumbuh Diatas Dua Persen

Mori Hanafi Optimis Ekonomi NTB Tumbuh Diatas Dua Persen

Wakil Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, H Mori Hanafi

NUSRAMEDIA.COM — Wakil Ketua DPRD NTB Mori Hanafi menyatakan, bahwa upaya menekan angka kemiskinan dapat dilakukan dengan meningkatkan pendapatan pada sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar di NTB. “Jadi kalau kita lihat dari petanya penduduk kita yang terbanyak itu petani. Kmudian yang kedua UMKM,” kata Wakil Rakyat di Udayana jebolan asal Dapil VI Dompu, Bima dan Kota Bima tersebut, Selasa (19/7).

Dua sektor ini menjadi lokus utama yang menyerap tenaga kerja di NTB. “Kalau UMKM dan petani digabung maka totalnya mencapai 50 persen dari angkatan kerja di NTB,” kata Mori Hanafi. Intervensi yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku UMKM dapat dilakukan dengan menambah nilai jual produk mereka.

“Artinya kalau petani pendapatan meningkat, misalnya pada harga bawang saja, karena ini murni produk petani, maka perputaran uang akan meningkat di NTB. Begitu juga kita harapkan pada produk misanya jagung,” katanya. Dia menilai upaya pemerintah provinsi melalui Gubernur NTB meningkatkan nilai jual produk dianggap sudah tepat. Keberhasilan melobi itu pada akhirnya dapat membuat pertumbuhan ekonomi yang signifikan di NTB. “(Pertumbuhan ekonomi) itu bisa lebih dari dua (2) persen,” ujarnya.

Dibanding dampak dari intervensi pada pendapatan di sektor formal. “Misalnya yang bekerja di sektor jasa atau pelayanan seperti pegawai, PNS, anggota dewan, itu nggak sampai 10 persen,” ujar Mori. Angka yang bekerja di sektor formal yang kecil persentasenya, membuat kenaikan pendapatan tidak signifikan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kalau padi, jagung, atau produk UMKM yang naik, maka dampaknya akan terlihat bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” kata politisi muda dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut. “Tapi kalau sektor formal yang naik sekalipun kenaikannya sampai 20 persen, itu dampaknya tidak terlalu terlihat bagi pertumbuhan ekonomi daerah karena bukan mayoritas,” tambahnya. Upaya pemerintah provinsi meningkatkan nilai jual produk pertanian dan UMKM diapresiasi dan dinilai akan lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi di NTB. (red)