
NUSRAMEDIA.COM — Harga gula di NTB terus naik. Sekilo saja, kini sudah mencapai Rp17 ribu. Bahkan ada juga yang menjual hingga Rp20 ribu perkilogram. Kenaikan harga gula pasir ini sangat drastis. Dampaknya dirasakan betul para ibu rumah tangga. Terlebih lagi para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Terkait hal ini, anggota DPRD NTB H. Abdul Hadi mendorong Pemprov NTB harus segera bersikap. Ini demi stabilitas harga gula bisa kembali stabil. Begitupun soal bahan pokok lainnya. Karena, menurut politisi PKS itu, jika harga bahan pokok tidak terkendali, maka inflasi di NTB semakin tinggi. Alhasil, nilai uang menurun dan daya beli masyarakat menjadi rendah.
“Hal ini dapat mengurangi kesejahteraan masyarakat. Terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan rendah semakin terpuruk,” ujarnya, Senin (11/12/2023). Mantan Wakil Ketua DPRD NTB ini juga menegaskan, pemerintah harus segera mejaga stabilitas harga. Termasuk melindungi konsumen dari dampak inflasi yang bisa saja timbul akibat kenaikan harga gula.
Pemerintah, masih kata Abdul Hadi, juga harus segera mengambil tindakan yang efektif untuk merespons situasi ini misalnya dengan melakukan Operasi Pasar (OP). “Segera pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah (Pemda) mengambil langkah-langkah cepat mengatasinya, seperti operasi pasar dan sebagainya,” dorong anggota Komisi II DPRD NTB ini.
Jika tidak bisa dikendalikan, lebih jauh dikatakannya, maka hal tersebut akan menjadi catatan Kemendagri dalam evaluasi triwulan Penjabat (Pj) Kepala Daerah. “Jika tidak bisa dikendalikan, bisa menjadi bahan evaluasi pemerintah pusat kepada Pj Kepala Daerah yang ada, karena akan ada evaluasi setiap 3 bulan,” tuturnya. “Banyak Pj Kepala Daerah yang tidak bisa kendalikan inflasi langsung diganti pemerintah pusat,” demikian wakil rakyat di Udayana jebolan asal Dapil Lombok Timur tersebut menambahkan. (red)
