NUSRAMEDIA.COM — Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai berdampak terhadap harga bahan pokok di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menangah Perindustrian dan Pedagangan Sumbawa melalui Kepala Bidang Pedagangan, Iwan Setiawan, Rabu (7/9/22) kepada wartawan.
“Tidak bisa kita hindari bahwa kenaikan harga BBM ini pasti ada dampak terutama pada barang pokok dan penting baik dari sisi distribusi maupun konsumen,” ungkapnya.
Dikatakan, berdasarkan hasil pantauan Pengawas Perdagangan dan Pencacah Harga Pasar, harga beberapa bahan pokok dan penting mulai mengalami keiakan meski belum signifikan.
“Dari sisi konsumen pantauan kami ada keiankan di cabe namun tidak terlalu besar hanya Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per Kg. Tidak besar, tapi bagi konsumen tetap memberatkan. Ada juga di telur sudah ada pergerakan. Karena memang produksi ada di luar daerah,” jelasnya.
Kemudian dari segi distribusi lanjutnya, saat ini dengan kenaikan BBM, para tranforter mulai menikan harga. “karena memang cukup signifikan untuk harga BBM,” ungkapnya.
Terhadap kondisi ini, pemda sedang menyiapkan berbagai langkah, dan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi di lapangan.
“Belum terjadi kenaikan yang signifikan tapi kita tetap harus mengantisipasi itu. Pemerintah daerah sudah melakukan strategi, terus melakukan pantauan oleh dinas terkait terutama bidang perdagangan, pengawasan harus tetap di lakukan,” terangnya.
Melalui kesempatan ini, ia menghimbau kepada konsumen, baik di pasar maupun lingkungan perumahan agar tidak berbelanja secara berlebihan, mengingat distribusi barang masih terpantau lancar.
Kemudian kepada distributor, walaupun kenaikan biaya operasional, diharapkan untuk tidak terlalu menaikan harga sehingga begitu memberatkan konsumen. (red)