Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, secara resmi membuka kegiatan yang merupakan hasil sinergi strategis antara Bank Indonesia, Bulog, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumbawa di Taman Mangga Sumbawa, Rabu (30/10/2025).

Ribuan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, tampak antusias memadati berbagai stand yang menyediakan komoditas pokok seperti beras, minyak goreng, gula, tepung terigu, dan telur dengan harga jauh lebih murah. Selisih harga yang mencapai Rp 10.000 dari harga pasaran menjadi daya tarik utama, meringankan beban ekonomi keluarga di tengah dinamika pasar global.

Dalam sambutannya, Wabup Ansori menyampaikan apresiasi mendalam atas kolaborasi lintas institusi ini. Ia menegaskan bahwa operasi pasar murah bukan sekadar program seremonial, melainkan langkah nyata dalam menjaga stabilitas harga dan menekan laju inflasi di Kabupaten Sumbawa.

Baca Juga:  Skema Pembiayaan KDKMP Disiapkan, 50 Koperasi Jadi Model Percontohan di NTB

“Kegiatan seperti ini merupakan program strategis pemerintah yang harus kita laksanakan bersama. Inflasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Jika tidak dikendalikan, akan berdampak signifikan terhadap daya beli dan kesejahteraan rakyat,” tegas Wabup Ansori.

Lebih lanjut, Wabup Ansori menekankan pentingnya keberlanjutan program ini untuk memastikan stabilitas harga jangka panjang. Menurutnya, keseimbangan antara pasokan dan permintaan harus dijaga agar tidak terjadi gejolak harga yang dapat mengganggu stabilitas perekonomian daerah.

“Dengan selisih harga yang mencapai sepuluh ribuan dibanding harga pasar biasa, kegiatan ini tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga menjadi stabilisator perekonomian daerah. Harapannya, perekonomian dapat bergerak lebih dinamis dan lancar,” paparnya.

Baca Juga:  Bank NTB Syariah Raih Penghargaan “Bank Dengan Sinergi Program Akselerasi QRIS Terbaik” pada Anugerah BI NTB 2025

Wabup Ansori juga mengungkapkan strategi penguatan ekonomi yang lebih komprehensif dengan menghidupkan berbagai kegiatan publik. Ia menyebut pentingnya aktivitas seperti Car Free Day, Car Free Night, dan event keramaian lainnya sebagai penggerak sektor riil.

“Perekonomian Sumbawa menunjukkan tren positif. Dengan menghidupkan berbagai kegiatan keramaian, kita dapat mengakselerasi pergerakan sektor riil. Namun, kita juga harus menjaga agar para pemasok tidak melakukan persaingan tidak sehat yang dapat mengganggu stabilitas pasokan,” tegasnya.

Kehadiran sejumlah pejabat penting dalam acara ini menunjukkan keseriusan komitmen bersama. Hadir Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB, Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa, Kepala Bagian Perekonomian Setda Sumbawa, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Kepala Perum Bulog Sumbawa, Branch Manager PT. Bank NTB Syariah Sumbawa, serta jajaran TPID Sumbawa.

Baca Juga:  Skema Pembiayaan KDKMP Disiapkan, 50 Koperasi Jadi Model Percontohan di NTB

Operasi Pasar Murah ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga bagian dari ekosistem ekonomi yang berkelanjutan. Dengan adanya program ini, masyarakat tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga stabilitas inflasi daerah, khususnya menjelang akhir tahun 2025.

Langkah strategis ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam membangun ketahanan ekonomi keluarga sekaligus memperkuat fondasi perekonomian daerah yang inklusif dan berkeadilan. (red)