NUSRAMEDIA.COM — Anggota DPR RI jebolan dari Dapil NTB 2 Pulau Lombok, H. Abdul Hadi mengimbau masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstreme yang diprediksi akan berlangsung hingga Maret 2025 mendatang.
Menurut dia, kewaspadaan perlu dikedepankan oleh masyarakat, khususnya di NTB. Sebab, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini berdampak terhadap keselamatan masyarakat. Bahkan beberapa titik di NTB telah terjadi kasus pohon tumbang hingga angin puting beliung di lingkungan masyarakat.
Rabu (11/12/2024), politisi PKS itu menyebutkan bahwa peningkatan curah hujan dan fenomena hidrometeorologi diprediksi akan mempengaruhi sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di NTB. Seperti beberapa hari lalu di wilayah Senggigi Lombok Barat.
Dimana telah terjadi pohon tumbang yang langsung menganggu arus lalu lintas. Ia mengutip pernyataan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa di bulan Desember, terutama periode natal dan tahun baru wilayah NTB masuk dalam jajaran wilayah di Indonesia yang diprakirakan akan mengalami hujan lebat.
Karena itu, Eks Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB tersebut mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi hingga Maret 2025 mendatang.
“BMKG juga mengingatkan pentingnya memantau informasi cuaca yang terus diperbarui melalui saluran resmi mereka, guna mengantisipasi dampak buruk dari kondisi cuaca yang tidak menentu,” kata Abdul Hadi.
“Warga diimbau untuk selalu memeriksa kondisi cuaca terkini sebelum melakukan aktivitas di luar rumah,” ujarnya. Bahkan ia mengaku bahwa pada Minggu (08/12/2024) lalu sudah meninjau langsung pohon tumbang di wilayah Senggigi Lombok Barat.
Ia menjelaskan bahwa dengan adanya peningkatan isentitas hujan disertai angin kencang maka seluruh masyarakat NTB khusus dan warga di Indonesia bukan hanya siaga tapi harus bersikap awas terhadap bencana yang kemungkinan bisa terjadi.
Selain itu, pemerintah diminta untuk tetap sigap dan siap memberikan pelayanan serta bantuan kepada masyarakat yang terdampak cuaca ekstrem. Kecepatan respons dan kerjasama antara berbagai instansi sangat penting untuk memastikan keselamatan warga.
“Seluruh elemen masyarakat diminta untuk menjaga kewaspadaan, memperhatikan peringatan cuaca dari BMKG, serta menghindari aktivitas di daerah rawan bencana,” demikian dikatakan Abdul Hadi yang merupakan anggota Komisi V DPR RI ini.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, wilayah NTB berpotensi diguyur hujan lebat bersama dengan wilayah Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan sebagian wilayah Papua.
“Akhir tahun 2024 mulai dari November – Desember diprediksi terjadi La Nina Lemah yang bersamaan dengan masuknya musim hujan, maka kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah perlu dilakukan,” kata Dwikorita Karnawati
Tahun 2025 akan diawali dengan masih aktifnya La Nina lemah hingga bulan Maret disertai dengan puncak musim hujan pada Januari – Februari, sehingga butuh kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi bencana hidro-meteorologi basah seperti banjir, banjir bandang, banjir rob, longsor dan lain sebagainya.
Dwikorita Karnawati memberikan pemaparan terkait dengan siklus bahaya metrometeorologi di Indonesia. Di mana potensi bahaya sepanjang tahun berupa banjir, longsor, dan gelombang tinggi. Sementara di bulan Maret, April dan Mei, sejumlah wilayah di Indonesia sering dilanda puting beliung, petir dan hujan es. (red)