Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nusa Tenggara Barat, Nasrudin. (Ist)
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nusa Tenggara Barat, Nasrudin. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — “Tugas kita sebagai jurnalis, bantu pemerintah, edukasi masyarakat sebanyak-banyaknya,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nusa Tenggara Barat, Nasruddin, Kamis (27/06/2024) di Mataram.

Hal itu diungkapkannya bukan tanpa dasar. Ini menyikapi maraknya judi online yang tentunya berdampak negatif. Menurut dia, judi online memiliki banyak dampak bahaya yang perlu diwaspadai oleh masyarakat, termasuk di Provinsi NTB sendiri.

Oleh karenanya, dia menilai, media massa memiliki peran penting. Terlebih dalam membantu pemerintah dalam menyikapi sekaligus menyelesaikan persoalan ini. Salah satunya dengan membantu melakukan edukasi agar masyarakat memahami dampak buruk dari judi online.

Baca Juga:  Dewan Salman Alfarizi Sosialisasikan Ranperda Perlindungan PMI Asal NTB

Dikatakannya, media memiliki cara tersendiri membantu pemerintah melakukan edukasi kepada masyarakat terutama melalui karya jurnalistiknya. Seperti mengangkat dampak buruk bagi korban judi online, sanksi tegas bagi penyedia jasa judi online dan lain sebagainya.

Karya tersebut diyakini mampu memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga terhindar dari praktek haram tersebut. Nasrudin menegaskan, banyak dampak yang ditimbulkan dari judi online. Mulai dari dampak kesehatan mental, kerugian finansial, risiko kejahatan, penipuan bahkan berdampak terhadap kehidupan sosial yang terabaikan.

Judi online dapat menyebabkan kecanduan yang serius. Banyak kasus menunjukkan bahwa pemain judi online sering mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan stres yang berlebihan. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian hasil taruhan dan kerugian yang terus-menerus dialami.

Baca Juga:  Meriahkan HUT RI ke-80, Jalan Sehat Pemaru Sukses, Sudirsah Sujanto : "Terimakasih Kepada Semua Pihak"

“Studi dari Universitas Indonesia kan pernah disebutkan bahwa sekitar 30% pemain judi online menunjukkan gejala kecanduan yang mempengaruhi kesehatan mental mereka secara signifikan. Kalau di NTB ini kan yang kita khawatirkan juga hubungan sosial yang renggang dan bahkan bisa memicu konflik dalam keluarga,” kata wartawan senior yang kerap disapa Nas ini.

Redaktur Senior di Radio Republik Indonesia (RRI) Mataram itu juga mengatakan, terkait kasus judi online yang menimpa ratusan oknum wartawan di Indonesia, dia mengaku sangat menyayangkan dan merasa perihatin kasus ini menimpa insan pers. Jurnalis seharunya bisa terhindar dari hal semacam itu.

Baca Juga:  Desak Cabut Aturan SPB Kapal Penyebrangan, Dewan NTB Syamsul Fikri : Stop Operasikan Kapal Tak Layak!

Karena, kata dia, memahami persoalan mendasar dan dampak dari judi online. “Kalau apa yang dirilis Polhukam itu saya prihatin. Semoga di NTB tidak ada ya,” harapnya. Untuk itu, PWI NTB juga meminta pemerintah serius menangani masalah ini sehingga tidak berdampak lebih luas. Kerja keras Kementerian Kominfo untuk memblokir situs judi online juga patut di apresiasi, meski harus ditingkatkan. (red)