
NUSRAMEDIA.COM — Penyerapan Gabah Kering Panen (GKP) oleh Bulog Kantor Cabang (Kancab) Sumbawa pada musim panen tahun 2025, masih berlangsung. Meski terdapat banyak kendala di lapangan, Bulog Sumbawa berupaya meksimal dalam melakukan penyerapan.
Pemimpin Cabang (Pinca) Bulog Kancab Sumbawa Zuhri Hanafi mengatakan, hingga hari Sabtu tanggal 26 April kemarin, penyerapan GKP dari petani di Kabupaten Sumbawa sudah mencapai 32.177 ton. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah karena penyerapan masih berlangsung.
Dijelaskan, penyerapan GKP dilakukan oleh Bulog Sumbawa melalui Tim Jemput Gabah bekerjasama dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan didampingi oleh Babinsa. Kemudian, penyerapan juga dilakukan oleh 21 mitra resmi Bulog Kancab Sumbawa.
“Bagi petani yang akan panen, bisa menghubungi Babinsa atau PPL, nanti akan diarahkan ke mitra mana yang kosong untuk dapat diserap. Semua daftar mitra sudah kita sebar ke Babinsa dan PPL,” jelasnya.
Terkait harga pembelian GKP lanjutnya, mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan Rp 6.500 per kilo gram. Pembayaran menggunakan uang cash maupun transfer ke rekening petani.
“Kita pastikan sesuai HPP, termasuk oleh mitra sudah kita beri kewanangan untuk membeli sesuai HPP. Nanti pembayarannya paling lama 1 kali 24 jam, tapi kalau tidak begitu besar, bisa langsung setelah penimbangan,” terangnya.
Ia mengakui, dalam proses penyerapan terdapat banyak kendala di lapangan. Mulai dari keterbatasan gudang penyimpanan yang tidak sebanding dengan jumlah produksi, termasuk juga masih adanya stok lama.
Kemudian, terbatasnya sarana pengolahan dan pengeringan. Dimana, GKP yang diserap masih memiliki kadar air yang tinggi, sehingga perlu dikeringkan terlebih dahulu untuk dapat diproses ke penggilingan.
Selanjutnya, jumlah personil Bulog Sumbawa terbatas, mengharuskan mereka bekerja dengan ekstra dibantu oleh Babinsa dan PPL. Masalah lainnya, ketersediaan tranportasi angkutan juga menjadi kendala dalam penyerapan.
“Hingga saat ini penyerapan masih berlangsung. Memang beberapa kendala seperti ketersediaan gudang, termasuk SPP kita di Lape Penuh, hingga sarana pengolahan dan pengeringan. Termasuk juga angkutan,” paparnya.
Terhadap kendala tersebut lanjut Pinca, pihaknya telah mengambil langkah-langkah strategis. Terkait keterbatasan gudang, akan memaksimalkan mitra, termasuk menambah jumlah mitra. Kemudian juga, bersurat kepada pemerintah daerah agar dibantu mencari gudang untuk disewakan kepada Bulog.
“kita sudah bersurat kepada pemda untuk minta bantuan mencari gudang yang layak kami gunakan dengan sistem sewa. Termasuk juga kita memaksimalkan mitra-mitra maklon dan menambah mitra, sedang kita data,”paparnya.
Kemudian langkah selanjutnya, bekerjasama dengan Kodim 1607 Sumbawa untuk penjemuran GKP di halaman kodim.
“Kita bekerjasama dengan kodim untuk menjemur gabah di halamannya. Sekarang sedang berlangsung,” ujarnya.
Namun demikian tegasya, Bulog Sumbawa berkomitmen untuk tetap melakukan penyerapan GKP dengan maksimal. Berbagai langkah yang telah dilakukan, diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi semua pihak.
“Tentunya komitmen Bulog tetap melakukan penyerapan sesuai dengan terget. Dari sisi anggaran kita sudah siap, tinggal kita maksimalkan pengadaan gudang untuk menampung hasil penyerapan,” pungkasnya. (red)
