Beranda HEADLINE Dewan Dorong Pemda Lakukan Langkah Strategis dan Terukur

Dewan Dorong Pemda Lakukan Langkah Strategis dan Terukur

Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat dari Dapil V Sumbawa-Sumbawa Barat, H Lalu Budi Suryata

NUSRAMEDIA.COM — Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Budi Suryata menyoroti soal kasus Gigitan Hewan Penyakit Rabies (GHPR) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). “Saya prihatin dengan situasi yang semakin meningkatnya serangan rabies di KSB,” kata Legislator Udayana jebolan asal Dapil V Sumbawa-Sumbawa Barat tersebut kepada media ini, Rabu (18/5) di Mataram.

Menurut dia, diperlukan langkah-langkah strategis dan terukur dengan melibatkan semua stakeholder. “Sehingga wabah rabies ini dapat kita kendalikan dengan baik,” saran pria yang kerap disapa LBS ini. Adapun beberapa saran disampaikan oleh Lalu Budi Suryata. Pertama, kata dia, pemerintah daerah (pemda) harus memberikan kesadaran kepada masyarakat.

Terutama dalam memelihara hewan dengan baik dan benar, yakni melaksanakan vaksinasi secara rutin. “Kedua, masyarakat harua diedukasi terkait tentang bahayanya penyakit rabies,” sarannya. “Ketiga, mendorong masyarakat agar memiliki kesadaran dan kemauan untuk melaporkan kasus gigitan hewan penular rabies ini kepada petugas fasilitas kesehatan,” imbuhnya.

Baca Juga:  Ratusan Kordes Nadi Lombok NU Siap Berjuang Menangkan Zul-Uhel

Tak hanya itu, adapun hal yang ke empat perlu diperhatikan, masih kata LBS, kesadaran masyarakat untuk segera mendapatkan pengobatan sesuai SOP. “Dan yang kelima adalah, perlu adanya pengawasan yang lebih intensif,” ujarnya. “Terutama terhadap perpindahan penduduk dan lalu lintas penduduk yang membawa hewan peliharaan dari satu wilayah kewilayah yang lain,” tambah pria yang juga Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD NTB ini.

Oleh karenanya, Lalu Budi Suryata menegaskan, bahwa dalam hal ini peran pemda dinilai sangat penting untuk menyikapi persoalan kasua rabies di KSB. “Jadi perlu saya tegaskan peran pemda sangat penting. Artinya, dalam melaksanakan vaksinasi massal pada hewan penular rabies secara berkelanjutan,” tegas Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTB tersebut.

Baca Juga:  Bank NTB Syariah Raih Anugerah Paritrana Award 2024

“Perlu pula ada kebijakan untuk melakukan upaya pengendalian populasi anjing serta pengawasan terhadap perdagangan lalu lintas anjing,” sambung Lalu Budi Suryata. Maka dari itu, kembali ditegaskan mantan Ketua DPRD Sumbawa tersebut, pihaknya sangat berharap pemda lebih intensif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

Yaitu terkait pentingnya pemahaman tentang rabies dan pentingnya kemitraan yang melibatkan stekholder yang ada. Baik itu, kata dia, seperti komunitas, masyarakat sipil, pemerintah dan sektor non pemerintah dan lainnya. “Karena kalau tidak segera dilakukan akan menimbulkan ancaman bagi keselamatan jiwa bagi daerah kita. Harus segera disikapi dengan langkah-langkah yang kongkrit dan terukur,” tegas Budi Suryata.

Baca Juga:  Sejumlah Legislator Muda Dukung Hamdan Kasim Jadi Ketua DPRD NTB

“Karena kalau tidak, orang akan enggan ke KSB. Apalagi ada event MXGP (gelaran balap motor cross paling elit di dunia) di Sumbawa. Orang akan berfikir untuk datang ke KSB dan Sumbawa,” demikian ia menambahkan. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan NTB, Hamzi Fikri menyampaikan berdasarkan hasil rekapitulasi laporan bulanan KSB, sejak tahun 2019 dilaporkan sebanyak 63 kasus gigitan.

Kemudian pada tahun 2020 dilaporkan pula sebanyak 6 kasus gigitan dan pada tahun 2021 dilaporkan sebanyak 11 kasus gigitan. Sedangkan pada tahun 2022, masih kata dia, terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan. Sampai dengan tanggal 5 Mei 2022 terlaporkan sebanyak 100 kasus gigitan. (red)