NUSRAMEDIA.COM — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Baiq Isvie Rupaeda akhirnya angkat bicara soal isu yang cukup viral belakangan ini.
Secara tegas, ia menepis adanya hembusan kabar bahwa ada sejumlah oknum DPRD Provinsi NTB terciduk menggunakan narkoba saat melakukan kunjungan kerja di Jakarta.
“Setelah saya komunikasikan dengan (berbagai) pihak terkait, itu tidak ada, tidak benar,” kata Baiq Isvie Rupaeda didampingi Muzihir dan Nauvar Furqoni Farinduan selaku Wakil Ketua DPRD NTB, Rabu (12/10) di Mataram.
Terhadap pihak yang menyebarkan informasi itu, Isvie Rupaeda mempersilahkan apabila memiliki data agar dibuka saja. Bisa juga data itu diberikan ke pihak aparat penegak hukum (APH), partai bahkan DPRD.
“Jika memiliki data, serahkan kepada kami dan pihak berwajib atau ke partai yang bersangkutan. Kami tidak ingin lembaga kami tercemar. Sekali lagi tidak benar, tidak ada yang terciduk,” tegasnya.
DPRD NTB, sambung dia, cukup menyayangkan adanya isu tersebut. Sebab, pihaknya mengaku sangat risih. Oleh karenanya, dia menegaskan persoalan ini bukan hal spele.
Pihak dewan, sambung Isvie Rupada, akan melakukan kajian terkait bagaimana dan seperti apa langkah yang akan diambil DPRD NTB dalam menyikapi persoalan ini. “Insya Allah, kami akan lakukan kajian,” katanya.
“Kami akan segera somasi (terhadap pihak yang menyebarkan informasi). Kami kaji secara hukum dan tim hukum dari DPRD. (Karena akibat hal ini) semua kena (imbasnya) ini dan ndak bisa dianggap spele,” sesalnya.
Disisi lain, Isvie Rupaeda juga menegaskan bahwa DPRD NTB menggandeng pihak BNN juga rutin melakukan test urine terhadap seluruh anggota secara mendadak biasanya pada saat Rapat Paripurna.
“Dan kami test urine siap kapan pun dan rutin kita lakukan. Dan Alhamdulillah (hasil test urine) tidak ada (anggota yang terlibat dengan narkoba),” kata politisi Partai Golkar tersebut.
Dia juga menegaskan, bahwa pihak fraksi merasa keberatan atas persoalan ini, yang mana mendorong agat segera bersikap “Fraksi (DPRD NTB) keberatan, harus ada sikap. Tapi kami akan diskusikan dulu dengan tim ahli (soal langkah yang akan diambil),” pungkasnya.
Sementara itu, ungkap serupa juga disampaikan Wakil Ketua II DPRD NTB, Muzihir. Dia juga mengaku menyayangkan ada isu ini. “Kalau memang betul punya data, silahkan dibuka. Buka dan tunjuk orangnya siapa. Siapa orangnya dan apa partainya,” demikian celetuk politisi PPP tersebut.
Sebelumnya, berawal dari adanya sebuah tulisan pada WA digroup. Diketahui, M Fihiruddin yang juga Direktur Lombok Global Institut (Logis) NTB meminta penjelasan Ketua DPRD NTB soal kabar yang berhembus diterima olehnya.
Dimana pada saat anggota dewan provinsi melakukan kunjungan kerja ke Jakarta, diduga ada tiga oknum anggota DPRD NTB terciduk menggunakan narkoba. Mereka kemudian dibebaskan dengan tebusan sebesar Rp 150 juta per/orang.
Adapun kutipan yang dituliskan Fihir pada sebuah group WA saat itu, yakni :
Mohon penjelasan Bu ketua @Ketua DPRD NTB ada kabar angin yg masuk ke saya kalau kemarin pada saat beberapa anggota DPRD prov kunker ke Jakarta, ada 3 orang diduga oknum anggota DPRD prov NTB keciduk memakai narkoba, dan di tebus 150 juta /orang. Sayangnya diduga oknum anghota ini 2 orang itu dari partai beraazas nasionalis religius dan 1 orang berasas nasionalis.
Gawat mental wakil kita