NUSRAMEDIA.COM — Dalam rangka memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada ASN dilingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI bersama Dinas Pariwisata Provinsi NTB menggelar Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif. Kegiatan yang berlangsung mulai dari 12 hingga 14 Oktober 2022 di Hotel Lombok Raya tersebut, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (NTB) Lalu Gita Ariadi pada Rabu (12/10). Dikatakannya, ASN harus mampu menjadi contoh.
Oleh karenanya, Dinas Pariwisata yang ada di Kabupaten/Kota diharapkan dapat membersamai para pelaku usaha untuk menularkan kembali ilmu yang diperoleh selama mengikuti kegiatan workshop ini. Diharapkan, ekonomi kreatif dapat bertumbuh. Terlebih ditengah berkembangnya era digitalisasi dapat dimanfaatkan. “Kita sebagai inspirator dan motivator. Setelah ini, ASN di Kabupaten/Kota diharapkan kumpulkan lagi pelaku usaha,” ujarnya.
“Kemudian ditularkan ilmu itu, sehingga seperti saya katakan tadi, tetap tumbuh ekonomi kreatif, kemudian kita mampu bertahan dalam mengikuti dan memanfaatkan era digitalisasi yang ada,” tambahnya. Menurut Sekda, era digitalisasi tidak boleh menjadi penghalang untuk tumbuh. Namun, tegasnya, justru harus dimaknai sebagai sebuah peluang. “Untuk bagaimana meningkatkan produktivitas, omzer penjualan,” katanya.
“Dan tentu itu akan terwujud manakala kualitas yang kita hasilkan adalah berkualitas baik dan terpromosi dengan baik. Makanya, ASN harus bisa menjadi semacan agent untuk di kabupaten/kota yang melatih (pelaku usaha) lagi. Nanti dari pusat ke provinsi, dari provinsi kita tularkan lagi ke daerah,” urai Sekda lagi. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Yusron Hadi mengungkapkan bahwa, dalam kegiatan workshop ini diikuti sekitar 60 orang. “Pesertanya 60 orang. Dari semua kabupaten/kota yang kita latih untuk bagaimana mereka mendigitalisasi pemasaran terhadap produk ekraf,” ujarnya.
Maksud dan tujuan dari adanya pelatihan ini, sambung Yusron Hadi, adalah melakukan penguatan dari sisi hilirisasi. Selama ini, kata dia, UMKM maupun ASN di Kabupaten/Kota dilatih bagaimana mendesain suatu produk ekraf yang baik. Seperti bagaimana cara meracik sebuah kuliner dan mengemasnya. “Tentu sekarang bagian diujungnya, bagaimana kita memasarkannya dengan sistem digital yang bagus,” kata mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Dislutkan) NTB ini.
“Banyak produk yang kualitasnya bagus, tapi seringkali proses pemasarannya tidak tepat, itu menjadi tidak laku. Begitu juga sebaliknya, ada produk yang biasa saja, tapi menarik dan kreatif model pemasarannya, itu bisa laku keras,” sambungnya. Pihaknya menginginkan, bahwa dengan berbagai ragam prodik yang berkualitas di NTB dan segala macam ekraf bisa terpasarkan dengan cepat, mudah dan berkualitas dengan memanfaatkan teknologi digital yang ada.
“Dan tentu saja, kita punya event-event yang kedepannya akan semakin banyak, kelas nasional maupun internasional,” ujarnya. Dikatakannya pula, bahwa Kemenparekraf, Kemekop UKM juga terus mendampingi para pelaku ekraf di NTB bagaimana mampu membranding suatu produk bagus pengemasannya. “Artinya dispar optimis kedepan, dengan event yang dilaksanakan dan perkembangan yang kita lihat di sektor ekraf di NTB akan cerah. Ini satu sumber ekonomi baru bagi masyarakat kita. Satu ladang usaha ekonomi kecil dan menengah untuk bisa eksis,” tuturnya. “Jangan berpikir hanya yang pemodal besar saja, tapi yang pemodal kecil disertai dengan penguatan pemerintah pusat dan daerah, Insya Allah akan membantu itu untuk bangkit dan maju,” demikian mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB itu menambahkan. (red)