
NUSRAMEDIA.COM — Penetapan tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII Tahun 2028 dalam waktu dekat akan segera diumumkan secara resmi. Berdasarkan jadwal, pengumuman resmi penetapan NTB dan NTT sebagai tuan rumah bersama PON 2028 akan dilakukan tanggal 13 September 2022.
Yakni tepatnya pada kegiatan Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) di Golden Ball Room Hotel Sultan, Jakarta pada Selasa (13/9) mendatang. Sebagaimana dikatakan Ketua Umum KONI Nusa Tenggara Barat, Mori Hanafi, pihaknya mengaku optimis bahwa NTB dan NTT akan menjadi tuan rumah PON 2028.
“Insya Allah, positif NTB-NTT jadi tuan rumah, karena kita calon tunggal,” kata pria yang juga anggota DPRD NTB tersebut pada Rabu (7/9) di Mataram. Sebelumnya, pihaknya secara bersama telah melakukan diskusi terkait hasil visitasi dengan KONI pusat. “Alhamdulillah, hasilnya NTB-NTT dinyatakan siap,” ungkap Mori Hanafi.
Setelah ditetapkan menjadi tuan rumah PON XXII 2028 nanti, ada dua hal subtantif yang akan dilakukan Pemprov bersama KONI NTB. Pertama penyiapan venue (sarpras). Sampai saat ini, ungkap Mori Hanafi, NTB belum memiliki venue bertaraf internasional. Terlebih NTB-NTT rencananya akan menggelar PON dengan standar Internasional.
“Komitmen ini, berkonsekuensi pada penyiapan venue yang berstandar internasional, yang sampai saat ini belum ada. GOR Turide sudah tidak memenuhi standar,” katanya. Meski demikian, kabar baiknya ungkap Mori Hanafi, apabila NTB nantinya menjadi tuan rumah PON, Pemerintah Pusat akan membangunkan stadion bertaraf Internasional di NTB.
“Kita akan dibangunkan satu stadion kapasitas 70 ribu dari pemerihtah pusat. Kita belum tahu nilainya, bisa (mencapai) triliunan,” kata pria yang juga Ketua Asprov PSSI NTB tersebut. Dikatakannya, adapun sejumlah venue yang harus dibangun nantinya. Antara lainnya menembak, ada outdoor atau indoor diperkirakan akan menelan anggaran mencapai Rp 50 miliar.
Kemudian cabang olahraga (cabor) berkuda. “Cabor berkuda ini mahal banget. Jadi kita tidal bisa main-main,” ujar Mori Hanafi didampingi para Wakil Ketua KONI NTB. Meski begitu, dia mengatakan, untuk venue bahwa tidak semuanya akan dilakukan pembangunan baru. Melainkan juga akan dilakukan penataan pada bangunan yang sudah ada.
Menurut dia, NTB bisa sampai dititik ini merupakan jalan panjang yang tidak mudah. Oleh karenanya, Mori Hanafi menyatakan, ini semua berkat kerjakeras bersama semua pihak. “Ini adalah sejarah. Ini berkat kerjasama Pak Gubernur, Bu Wakil Gubernur dan Pak Sekda. Ini (hasil) kerja tim yang solid dalam membangun dan mendukung menjadi tuan rumah PON,” tegasnya.
Adapun hal kedua yang akan difokuskan nantinya, yaitu berkaitan dengan mempersiapkan para atlet. Waktu 6 tahun menuju 2028 untuk menyiapkan atlet bukanlah waktu yang lama. Karena pihaknya telah menargetkan masuk 5 besar PON XXII 2028 mendatang. Mori Hanafi menginginkan NTB tak hanya sukses penyelenggaraan, tapi juga sukses prestasi.
“Ini kedepan akan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Khusus untuk membina atlet jadi itu biayanya besar. Ini jadi “PR” kita semua,” tegasnya. “NTB bercita-cita masuk 5 besar, semoga bisa terwujud. Tentunya paling tidak kita harus ikuti semua cabor,” tambah Mori Hanafi bersemangat.
Berkaitan dengan besarnya kebutuhan anggaran, pihaknya menyampaikan bahwa anggaran PON 2028 nanti terdiri dari beberapa sumber anggaran. Pertama melalui APBN (Pusat), kedua APBD I (Provinsi) dan ketiga APBD II (Kabupaten/Kota). Kemudian ada pula dari pihak ketiga/sponsor. “KONI NTB sedang berusaha mencari jalan yang sah dan halal menambah anggaran,” tuturnya.
“Bahkan KONI juga sudah membuat koperasi dalam menambah anggaran yang sah dan halal. KONI NTB juga akan mengadakan Road To PON 2028 dalam rangka memperingati hari olahraga nasional,” tambahnya.
Pihaknya juga menyatakan akan menggencarkan sosialisasi terkait PON XXII 2028, yakni antara lainnya dengan menghadirkan group band ternama “Slank”. Kemudian dihadirkan pula group band maupun artis lokal NTB pada 10 September 2022. Konser akbar itu dinamakan Metamorfes Road To PON 2028 Nusa Tenggara.
“Perlu kami sampaikan, bahwa pelaksanaan 10 September sama sekali tidak memakai anggaran Pemprov dan KONI sifatnya mandiri,” tegas Mori Hanafi. Lebih lanjut disampaikan Mori Hanafi, Pemprov dan KONI NTB juga akan segera membuat Perda PON. Ini sebagai payung hukum yang akan menjadikan PON terbaik sepanjang sejarah. “Kita tidak main-main dalam hal ini,” katanya.
Tak lupa pula, Mori Hanafi mengajak seluruh elemen masyarakat NTB menyatukan langkah bergandengan tangan agar mempersiapkan diri menjadi tuan rumah PON 2028. “Mari sambut dengan gegap gempita, gembira dan bersyukur. Insya Allah, NTB-NTT akan jadi tuan rumah bersama PON 2028,” pungkas Mori Hanafi. (red)
