
TUNTASKAN POLEMIK TELUK EKAS
NUSRAMEDIA.COM — Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Syamsul Fikri meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam hal ini Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal agar segera “turun gunung” secara langsung melakukan upaya fasilitasi.
Ini untuk menuntaskan polemik yang sempat terjadi beberapa hari lalu di Teluk Ekas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Dimana Bupati Lotim Haerul Warisin diduga telah mengusir wisatawan yang dibawa surf guide asal Lombok Tengah di Teluk Ekas.
Pasalnya, video durasi pendek aksi Bupati Lotim itu cukup viral di sosial media. Bahkan menjadi sorotan yang menyita perhatian publik. Alhasil, berbagai pihak pun angkat suara. Tanggapan pro dan kontra pun tak terhindarkan.
Sebagai salah satu wakil rakyat di Udayana, Syamsul Fikri pun menyarakan agar Gubernur Iqbal bisa terjun langsung melakukan fasilitasi antara pemimpin Lombok Timur dan Lombok Tengah. Sehingga, persoalan ini tidak perlu harus terus berlarut-larut.
Karena persoalan ini, menurut Sekretaris Fraksi Demokrat DPRD NTB itu, telah melibatkan dua wilayah atau kabupaten. Oleh karenanya, ketika ada persoalan yang terjadi antara kedua kabupaten, maka Gubernur yang harus menyelesaikan.
Syamsul Fikri lantas mencontohkan saat persoalan tapal batas antara Sumbawa dan Sumbawa Barat. Dimana hal itu diselesaikan oleh Gubernur NTB. “Nah, konflik kedua kabupaten menyangkut masalah pariwisata Lombok Timur dan Lombok Tengah, maka yang menyelesaikan adalah Gubernur,” jelasnya.
Disisi lain, Anggota DPRD NTB jebolan Dapil V Sumbawa-KSB itu menilai bahwa ini persoalan kecil atau spele. “Jadi saya kira persoalan ini kecil spele. Gubernur tinggal duduk bersama dengan para Pak Bupati (Lotim dan Loteng),” katanya.
“Toh, keduanya (Bupati Lotim dan Loteng) adalah kader Gerindra. Bupati Lotim itu kader Gerindra, Bupati Loteng itu kader Gerindra dan Gubernurnya juga Gerindra. Sebenarnya tinggal duduk bersama saja,” sambung pria yang duduk di Komisi IV DPRD NTB tersebut.
Meski demikian, Syamsul Fikri mengajak seluruh elemen masyarakat agar menyikapi persoalan yang sempat terjadi itu dengan sejuk. Karena disisi lain secara positif, Fikri melihat ada niat baik Bupati Lotim sebagai pemimpin untuk masyarakat dan daerahnya.
“Kalau saya lihat, ada kemauan Pak Bupati Lotim menginginkan adanya pemberdayaan masyarakat lokal. Kedua, bagaimana destinasi wisata Lotim itu bisa maju. Ketiga, persoalan PAD juga dari sektor pariwisata,” tutur Eks Pimpinan DPRD Kabupaten Sumbawa itu.
Oleh karenanya, sekali lagi dia lantas kembali mengajak semua pihak untuk melihat persoalan ini dari sisi baik. “Cuman, setiap pemimpin punya polarisasi berbeda. Ada yang soft, santai, ada yang keras dan lain sebagainya. Tapi tujuannya satu, untuk kepentingan masyarakat,” tutup Syamsul Fikri. (red)
