
NUSRAMEDIA.COM — Pemerintah Kabupaten Sumbawa mulai melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026.
Acara yang berlangsungi di La Granda Ballroom, Selasa (10/06/2025), dibuka secara resmi oleh Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Sumbawa, para anggota Forkopimda, para asisten Sekretaris Daerah, kepala perangkat daerah, para camat dan kepala desa, pimpinan BUMN/BUMD, serta perwakilan dunia usaha.
Dalam Musrenbang ini, Bupati Sumbawa menekankan pentingnya sinergi dan partisipasi seluruh elemen dalam mewujudkan pembangunan Kabupaten Sumbawa yang lebih baik. Menuru bupati, RPJMD ini merupakan arah pembangunan lima tahun ke depan. Dokumen ini bukan sekadar formalitas, tapi sebuah komitmen kolektif untuk Sumbawa yang Unggul, Maju, dan Sejahtera.
Ia menegaskan, pentingnya partisipasi semua pihak dalam membangun Kabupaten Sumbawa ke arah yang lebih baik. Mengusung visi “Terwujudnya Kabupaten Sumbawa yang Unggul, Maju dan Sejahtera”.
“Pembangunan lima tahun ke depan akan difokuskan pada lima misi utama. Yaitu, peningkatan kualitas SDM dan sosial budaya, birokrasi yang profesional dan bersih, pengelolaan lingkungan dan infrastruktur unggul, pertumbuhan ekonomi berbasis sektor unggulan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata bupati.
Kepala Bappeda Kabupaten Sumbawa, Adi Nusantara, dalam laporannya menyebutkan bahwa untuk mewujudkan visi pembangunan 5 tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Sumbawa telah menetapkan 17 tujuan pembangunan, 33 sasaran pembangunan, 66 strategi pembangunan, 143 arah kebijakan, 45 program prioritas, dan 144 program perangkat daerah.
Adi mengungkapkan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi rata-rata Kabupaten Sumbawa pada periode 2025–2029 diperkirakan mencapai 7,05 persen, yang akan didorong melalui Percepatan, Inovasi, dan Nilai Tambah (PIN). Dalam aspek pendapatan per kapita, angkanya diproyeksikan meningkat menjadi Rp55,52 juta selama periode RPJMD berlangsung.
Kenaikan pengeluaran masyarakat pun diperkirakan akan mengikuti seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan dinamika inflasi. Sebagai bagian dari strategi pembiayaan pembangunan, Adi Nusantara juga menekankan bahwa PAD ditargetkan mengalami peningkatan hingga 20 persen selama periode 2025–2029. Selain mengandalkan APBN dan APBD, pembiayaan pembangunan juga akan melibatkan dukungan dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, serta kontribusi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO). (red)
