

NUSRAMEDIA.COM — Sabtu malam (21/01/2023), DPRD Kabupaten Sumbawa menggelar Rapat Paripurna “Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-64 Kabupaten Sumbawa”.
Adapun tema besar yang diangkat pada Rapat Paripurna yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sumbawa Abdul Rafiq ini, yaitu “Bangkit Dengan Gemilang Bersama Dalam Keberadaban”.
Turut membersamai Abdul Rafiq, yakni para Wakil Ketua DPRD Sumbawa, Nanang Nasiruddin dan Syamsul Fikri. Hadir pula, Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah-Dewi Noviany.
Kemudian Forkopimda Sumbawa, Sultan Sumbawa DMY Sultan Muhammad Kaharuddin IV, Anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa Johan Rosihan dan masih banyak lagi lainnya.
Dikesempatan ini, Ketua DPRD Sumbawa Abdul Rafiq menegaskan bahwa, sidang paripurna ini merupakan awal baru dan pertama dalam historis “kesejarahan” sebagai penyelenggaraan pemerintah daerah.
“Rapat paripurna ini menjadi awal yang baru dan pertama kita gelar dalam sejarah DPRD. Hal ini sebagai ikhtiar bahwa DPRD dan pemerintah daerah secara sinergitas terus menjalin kemitraan dan kesetaraan sesuai fungsi masing-masing,” kata Abdul Rafiq.
Pria yang telah menjabat 3 periode itu juga mengungkapkan, bahwa ditengah usia 64 tahun Sumbawa dan memasuki tahun ke tiga pemerintahan Mo-Novi diwarnai berbagai kesuksesan dalam tugas pemerintahan.
Bahkan, menurut dia, berbagai apresiasi dan penghargaan yang berlabel nasional, regional dan internasional sebagai buah kinerja dan karya semua pihak. “Penghargaan internasional dari MXGP Award 2002,” kata Abdul Rafiq.
“Nerupa The Best Media Opportunity sebagai penyelenggara MXGP of Indonesia di Sirkuit Samota Sumbawa. Buah yang kita raih ini tidak lepas dari sebuah “challenge”,” imbuh pria yang juga Ketua DPC PDIP Sumbawa tersebut.
Betapa tidak, Sumbawa menghadapi berbagai bencana alam maupun non alam. Yaitu seperti Pandemi COVID19 dan gempabumi beberapa wakta lalu.
“Kita hadapi seperti bencana alam gempa bumi, musibah COVID19 ditengah-tengah kebangkitan dari recovery secara terus-menerus dan bahu-membahu untuk saling bekerjasama dan saling menguatkan,” tutur Abdul Rafiq.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa dalam usia ke 64 Sumbawa juga telah memiliki kado. Dimana kado terindah itu telah terbangunnya Bendungan Beringin Sila di Kecamatan Utan.
Ini merupakan proyek strategis nasional yang keberadaannya mampu mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan irigasi dan air baku terutama diwilayah Utan dan Buer.
“Kita tahu bahwa pembangunan Bendungan Beringin Sila dimulai pengerjaannya sejak Januari 2019 dan rampung Desember 2022, dengan gelontoran anggaran sebesar Rp 1,7 triliun memiliki total kapasitas tampungan 27,46 juta M3 dan luas genangan 126 hektare,” urainya.
Maka dari itu, bendungan beringin sila kedepannya akan mampu mengairi lahan seluas 3.500 hektare dan menghasilkan air baku sebesar 76 liter per/detik untuk mendukung pertanian di Kabupaten Sumbawa.
Kehadiran bendungan ini diharapkan juga memberikan manfaat untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro atau PLTM sebesar 1,4 megawatt, mereduksi banjir sebesar 90,37 m³/detik dan memiliki potensi sebagai tempat pariwisata perikanan tangkap dan tempat konservasi.
“Demikian pula akselerasi ekspor komoditas pertanian kita terutama jagung telah dimulai tahun 2015 dan puncaknya 2019 hampir 117.000 ton dengan tujuan pengiriman ke Filipina dan Tahun 2022 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” katanya.
“Kondisi ini seiring dengan telah diresmikannya kantor stasiun Karantina Pertanian Kelas Satu (1) Kabupaten Sumbawa,” imbuh Abdul Rafiq yang juga Ketua Ikatan Keluarga Lombok Sumbawa (IKLS) ini.
Dari expose survei kepuasan masyarakat oleh unit penyelenggara pelayanan publik Kabupaten Sumbawa menghasilkan OPD dengan nilai A adalah DPMPTSP dan Bapenda sementara 29 OPD dengan nilai B dan OPD dengan nilai C adalah Dinas Lingkungan Hidup.
“Hasil ini perlu disupport untuk dapat melayani dan memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih baik nyaman dan terukur,” tutur Abdul Rafiq. Kedepannya perkembangan teknologi dan suasana global menjadi keniscayaan dalam tatanan kehidupan,” sambungnya.
Dan tak terhindar juga, masih kata dia, dari sisi kehidupan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi katalisator pembangunan yang mumpuni dan profesional serta tidak berada pada area dominasi.
Dilihat dari pembangunan di Kabupaten Sumbawa memberikan “kita rasa” yang cukup baik ditandai pembangunan infrastruktur jalan dan infrastruktur komunikasi yang mampu mengakses kegiatan sosial kemasyarakatan dengan baik.
Bahkan, lanjut Abdul Rafiq, mampu menumbuhkan pondasi pembangunan peradaban di Tana Samawa yang berlabel nasional dan internasional terutama di wilayah Selatan.
“Kami juga mengapresiasi pemerintah kepada Sumbawa atas kinerja kolektif telah mampu menurunkan angka penduduk miskin dengan cukup progresif tahun 2018 sebesar 14,08% tahun 2019 sebesar 13,90% tahun 2020 sebesar 13,65% dan tahun 2021 sebesar 13,91% dan Tahun 2022 sebesar 13,5%,” ungkapnya.
“Angka-angka ini terus menunjukkan perubahan signifikan yang selalu ditopang program pembangunan yang bersifat empowering dan bantuan bantuan sosial,” tegas Abdul Rafiq lagi
Terakhir peringatan 64 tahun kepada Sumbawa ditandai dengan terselenggaranya Muzakara Rea 2022 yang memberikan titah bahwa perkembangan kedepan dengan menyertakan generasi muda untuk membaca bersama-sama akan masa depan bersama.
“Setinggi apapun masyarakat Samawa harus berpegang teguh pada pusaka adat dan etika masyarakat Samawa yang menjadi inti peradaban Samawa,” katanya.
“Yaitu “Takit Ko Nene Kangila Boat Lenge” untuk mewujudkan tanah Samawa yang kita cintai ini menjadi daerah yang baldatun toyyibatun warobbun Ghofur,” sambung Ketua DPRD Sumbawa ini.
Sebelum mengakhiri sidang paripurna, Abdul Rafiq juga menegaskan, bahwa sidang Paripurna DPRD Kabupaten Sumbawa ini menjadi momentum dan quantum pertama dilaksanakan di Lembaga DPRD Sumbawa.
Bahkan menjadi ruh yang sangat kuat sebagai tradisi intelektual dan penguatan peradaban Tana Samawa dalam melahirkan energi besar dalam mendayagunakan sumber daya dan menjadi suluh kemajuan daerah.
Khususnya Tana Samawa untuk memiliki daya gerak sehingga mampu membangun kekuatan kolektif untuk diaktualisasikan dalam konteks kekinian dan tantangan masa depan. (red)













