NUSRAMEDIA.COM — Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama (Kemenag) RI, Dr. H. Faisal Ali Hasyim bersilaturahim dengan keluarga besar Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Kehadiran Irjen Kemenag RI di gedung Auditorium pada Jum’at (11/8/2023), disambut langsung oleh Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. H. Masnun Tahir.
Nampak pula mendampingi Rektor, yakni seluruh Pimpinan, Dosen, dan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) UIN Mataram. Penyambutan itu berlangsung hangat.
Dikesempatan ini, Irjen Kemenag RI Faisal Ali Hasyim memberikan pembinaan kepada ASN UIN Mataram. Ada beberapa hal penekanan yang disampaikannya sebagai arahan.
Antara lain seperti berkaitan dengan Renstra Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) 2020-2024, kondisi PTKI, potensi korupsi di PTKIN, penguatan integritas ekosistem pendidikan tinggi dan lingkup pengawasan Inspektorat Jenderal.
Dia menekankan, bahwa civitas akademika mengacu ke Renstra Kemenag RI 2020-2024. Terutama disasaran terkait pendidikan tinggi. Antara lainnya, kelas internasional.
Kemudian artikel jurnal internasional yang disitasi. Untuk itu, kata Faisal Ali Hasyim, UIN harus memikirkan bagaimana mendorong para dosen menghasilkan penelitian yang berstandar internasional dengan reward yang bagus.
“Kemenag RI sekarang sedang mendorong regulasi agar kedepan laporan penelitian berbasis kualitas luaran. Jadi tidak perlu lagi laporan keuangan,” jelas Irjen Kemenag RI.
Terkait akreditasi kelembagaan, Irjen Kemenag menyampaikan bahwa baru ada 7 PTK yang unggul. Maka kedepan, UIN Mataram harus mendorong prodi-prodinya agar berakreditasi unggul terus bertambah.
“Tambah minimal empat (4) atau lima (5) prodi unggul tiap tahun. Sehingga akreditasi PT nya cepat unggul,” dorong Faisal Ali Hasyim dihadapan keluarga besar UIN Mataram.
“Basisnya terutama adalah tata kelola kampus dengan menerapkan prinsip-prinsip Good University Government (GUG) seperti transparansi, akuntabilitas, penegakan hukum atau regulasi, komunikasi, dan check and balance yang baik,” sambungnya.
Menutup penyampaiannya, Doktor Faisal kerap Irjen Kemenag disapa menyampaikan, dalam menjalankan program kerja agar semua pimpinan, dosen dan tendik UIN Mataram disiplin.
Baik itu dengan tugas, fungsi, jam kerja, serta menghindari tindakan koruptif dalam rangka mewujudkan GUG yang unggul pada lingkup UIN Mataram.
Untuk diketahui, sebelumnya Doktor Faisal menerangkan bahwa dirinya baru 11 bulan bertugas sebagai Irjen Kemenag RI semenjak dilantik.
Sebelumnya dia berkarir di BPKP selama 25 tahun. Dia menerangkan pula, bahwa di Indonesia ada 73 PTKN dan UIN Mataram menjadi kunjungannya yang ke 10.
Sementara itu, Rektor UIN Mataram Prof. Dr. H. Masnun Tahir yang dikonfirmasi pada Sabtu (12/8/2023) membenarkan adanya kehadiran silaturahim Irjen Kemenag RI tersebut.
Selain bersilaturahim, menurut pria yang akrab disapa dengan panggilan Prof Masnun ini, bahwa kehadiran Doktor Faisal juga dalam rangka memberikan pembinaan ASN dilingkungan UIN Mataram.
“Ini sebagai upaya dalam meningkatkan Governance, Risk and Control (GRC) menuju UIN Mataram World Class University,” ungkap Rektor UIN Mataram yang dikenal ramah dan santun ini.
Sebelumnya dikesempatan itu, Prof Masnun menyampaikan beberapa hal sebagai pengantar pembinaan tersebut. Menurut dia, UIN Mataram sudah cukup lama menanti kehadiran Doktor Faisal.
Terlebih dalam melakukan pembinaan langsung terhadap ASN UIN Mataram. Oleh karenanya, Prof Masnun mengaku pihaknya sangat bersyukur atas kehadiran Irjen Kemenag RI tersebut.
“Alhamdulillah, Bapak Itjen bisa hadir pada kesempatan ini. Saya berharap Bapak Itjen berkenan melakukan pembinaan terhadap ASN UIN Mataram, sehingga bisa menjadi inspirasi menuju good governance,” kata Rektor.
“Karena kehadiran Irjen Kemenag RI ke kampus ini sangat ditunggu-tunggu oleh civitas akademika mendapatkan bimbingan dan pencerahan terhadap manajemen tata kelola lembaga ini,” sambungnya.
Diungkapkan Prof Masnun, saat ini di UIN Mataram memiliki 461 dosen, 140 tendik dan 16 ribuan mahasiswa. Memurut dia, sebenarnya tidak ekuivalen, namun semangat kerja miskin struktur tapi kaya fungsi jorgon UIN Mataram menuju Good Governance.
Kendati demikian, kata dia, diperlukan refeshmen regulasi PNS sebagai pedoman bagi civitas akademika UIN Mataram. Rektor pun berharap, pembinaan yang dilakukan Irjen dapat didengar dan dicermati baik-baik oleh pimpinan dan seluruh ASN UIN Mataram.
“ASN UIN Mataram selaku pengawai di internal Kementerian Agama RI, harus meningkatkan kinerja, kedisiplinan dan kerjasama dalam memajukan lembaga,” tegas Prof Masnun.
“ASN UIN Mataram wajib menjaga moralitas, meningkatkan integritas dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya pada masyarakat. Karena itu, pembelajaran dari Itjen nantinya dapat memberikan pencerahan terlebih dalam menghindari kita dari melakukan kesalahan,” pungkasnya. (red)