NUSRAMEDIA.COM — Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumbawa menggelar Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) beberapa hari lalu.
Rapimda berlangsung tepatnya di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Sumbawa. Adapun tema yang diangkat, yaitu Revitalisasi Gerakan Mewujudkan Kesatuan yang Gemilang.
Giat yang terlaksana pada Minggu 11 Juni 2023 lalu itu, turut pula diikuti langsung oleh Pimpinan Pengurus Daerah hingga Komisariat KAMMI se-Sumbawa.
Rapimda sebagai bentuk konsolidasi merapatkan barisan, guna menguatkan elemen organisask baik tingkat daerah maupun komisariat.
Hal ini adalah salah satu bentuk responsive KAMMI dalam pengawalan isu-isu atau kebijakan pemerintah Kabupaten Sumbawa dituangkan dimeja Rapimda kali ini.
Dikesempatan itu, Ketua Pengurus Daerah KAMMI Sumbawa La Ode Agustamil mengatakan, bahwa momentum Rapimda memberikan pengarahan kader dan mensolidkan barisan.
“Juga sebagai bentuk gerakan responsive KAMMI Sumbawa menanggapi persoalan daerah khususnya Kabupaten Sumbawa,” kata La Ode Agustamil.
Persoalan itu, sebut dia, antara lainnya seperti sarana prasarana dan infrastruktur akses pendisikan. Terutama yang ada di pelosok Sumbawa hingga soal kenakalan remaja dan lainnya.
“Mulai persoalan sarana prasarana dan infrastruktur akses pendidikan pelosok Sumbawa, maraknya kenakalan remaja dan kekerasan seksual,” katanya.
“Mulai merambat dunia pendidikan kabupaten sumbawa belakangan ini digegerkan dengan pencabulan 29 santri oleh pimpinan pondok pasantren di labangka, Sumbawa, NTB,” sambungnya.
Meski demikian, pihaknya tak menampik bahwa adanya perbaikan kualitas pendidikan. Terlebih dengan data yang dirilis BPS NTB dari 2020-2022.
Yakni terhadap angka partisipasi murni dari jenjang SD, SMP hingga SMA mengalami peningkatan. “Walaupun angka partisipasi sekolah penduduk 6-18 tahun cenderung stagnan,” tuturnya.
Dia menilai, akses infrastruktur jalan yang tidak mendukung untuk dilewati seperti diwilayah Orong Telu, Batulanteh dan daerah pelosok lainnya menghambat proses pengawasan dan pemantaun berjalannya pembelajaran bagi siswa.
“Melihat kondisi tersebut KAMMI Sumbawa terus mendorong dan mengingatkan pemerintah memberikan perhatian dan pengawalan khusus terhadap kualitas pendidikan daerah pelosok,” desaknya.
Maraknya kenakalan remaja menjadi sorotan dunia pendidikan Sumbawa seberapa efektif implementasi dan pengawasan pendidikan karakter yang telah digaungkan dari tahun 2021 dengan diterbitkan Perbup No 31 tahun 2021.
“Ditambah dengan kecemasan para orang tua terhadap kasus kekerasan seksual dilingkungan Pendidikan, semua orang bisa jadi korban,” demikian tutup La Ode Agustamil. (red)