NUSRAMEDIA.COM — Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerjasama dengan DPW PKS NTB menggelar Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) ke-VI Tingkat Provinsi Tahun 2022.
Setelah melalui proses cukup panjang dan menghasilkan para juara, LBKK VI tingkat provinsi secara resmi ditutup oleh Ketua DPW PKS NTB H Yek Agil. Giat penutupan sendiri berlangsung di Kantor DPW PKS NTB, Minggu sore (11/12) tadi di Mataram.
Ketua Panitia Lomba Baca Kitab Kuning ke-VI Tingkat Provinsi NTB TGH Ahmad Muchlis mengungkapkan, total jumlah peserta yang mengikuti perlombaan ini sekitar 130 orang.
Mereka tersebar dari seluruh pondok pesantren (ponpes) yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sebelum mengikuti LBKK tingkat provinsi, para peserta terlebih dulu mengikuti proses seleksi pada giat serupa ditingkat Kabupaten/Kota.
Kemudian para juara diikutsertakan pada tingkat provinsi. Setelah dilakukan proses seleksi yang ketat, maka ada 12 peserta yang bertanding di LBKK tingkat Provinsi NTB tahun ini. “Jadi semuanya sudah melalui proses seleksi mulai dari kabupaten/kota, kemudian provinsi,” kata Tuan Guru Muchlis.
“Nah, setelah itu yang juara I tingkat provinsi ini nantinya akan ke Jakarta mengikuti lomba serupa ditingkat Nasional mewakili NTB,” imbuh pria yang juga anggota DPRD NTB adal Dapil Kota Mataram ini.
Lebih jauh disampaikannya, berdasarkan penilaian para juri, untuk juara LBKK kali ini, juara I berhasil diraih oleh Lalu Muh Zainul Hafizin dengan total nilai 382 point asal Ponpes Uswatun Hasanah Aik Darek Batu Kliang, Lombok Tengah.
Kemudian Juara II, sebut Tuan Guru Muchlis, diraih atas nama Rizkan Hadi dengan total nilai 375 point dari Ponpes Nurul Hakim Lombok Barat. Sedangkan atas nama Baiq Rizka Andriani dari Ponpes Syaikh Zainuddin Lombok Timur sebagai Juara III dengan total nilai 329 point.
“Alhamdulillah, berkat kebersamaan semuanya, LBKK yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali ini berjalan lancar dan sukses. Tentunya kita bersyukur atas terlaksananya lomba ini. Dan untuk diketahui, LBKK ini juga dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Santri Nasional,” pungkas TGH Ahmad Muchlis.
Sementara itu, Ketua DPW PKS NTB H Yek Agil dalam sambutannya menegaskan, bahwa PKS sebagai partai yang berasaskan Islam, bertekad untuk terus mencintai dan memuliakan ulama dengan seluruh ilmu dan kemuliaannya.
“Dan berusaha untuk menjadikannya sebagai spirit dan tetap menghadirkan dalam semua aktivitas kehidupan termasuk di dalam mengelola partai. Diharapkan, (LBKK) ini bisa mewarnai wajah kebangsaan, keumatan dan kerakyatan Indonesia yang kaya dengan nilai-nilai agama, budaya, toleransi dengan semangat perbaikan kehidupan masyarakat,” tuturnya.
“Termasuk tekad PKS untuk menjaga akidah Ahlussunnah wal Jamaah. Karena akidah ini dijamin keselamatannya. Kedua tekad tersebut, setidaknya dibuktikan dengan salah satunya PKS mengadakan kegiatan Lomba baca kitab kuning ini yang rutin PKS laksanakan setiap tahunnya,” imbuh pria yang juga Wakil Ketua III DPRD NTB tersebut.
Tak lupa pula, Yek Agil juga berpesan terhadap para juara, yaitu khususnya dia yang berhasil meraih juara I dan akan mewakili NTB pada LBKK tingkat Nasional dalam waktu dekat, agar tetap semangat dan mempersiapkan diri lebih baik lagi.
Sehingga, sangat diharapkannya, pada LBKK tahun ini, perwakilan NTB dapat masuk meraih tiga besar ditingkat Nasional. Karena sebelumnya, kata Yek Agil, perwakilan NTB mampu berada di posisi 4 besar Nasional. “Makanya, kita harap perwakilan kita bisa memgangkat dan mengharumkan nama NTB ditingkat Nasional,” katanya.
Dia juga mengaku optimis, bahwa target masuk 3 besar dalam ajang serupa ditingkat nasional akan tercapai. “Insya Allah kita optimis. Karena sebelummya kita pernah juara 4 saja. Dan tahun ini, Insya Allah bisa masuk 3 besar,” demikian Yek Agil menambahkan.
Sebagaimana kerap dikatakan Ketua Fraksi PKS DPRD NTB TGH Patompo Adnan, lomba baca kitab kuning merupakan program tahunan Fraksi PKS DPR RI yang juga serentak dilaksanakan oleh Fraksi PKS Kabupaten/Kota dan Provinsi se-Indonesia.
Adapun tujuan kegiatan, kembali dilanjutkan Legislator Udayana jebolan asal daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Lombok Tengah tersebut, yaitu sebagai hal utama melestarikan khazanah keilmuan para ulama. (red)
