NUSRAMEDIA.COM — Upaya pencegahan terjadinya korban jiwa dalam bencana terus dilakukan BPBD Kabupaten Sumbawa. Salah satu caranya adalah dengan melakukan sosialisasi mitigasi bencana kepada siswa sekolah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumbawa, Yayat Cahyadi yang ditemui, Jumat (13/9/2024) mengatakan, pihaknya memiliki Program Sekolah Aman Bencana (PSAB).
Tujuannya memang untuk menyasar sekolah-sekolah, terutama sekolah dengan bangunan bertingkat. Karena memiliki risiko lebih besar jika terjadi bencana.
Yayat menerangkan, dalam program tersebut pihaknya fokus pada sosialisasi dan simulasi jika terjadi bencana. Kegiatan ini dilaksanakan di sejumlah sekolah, mulai dari tingkat PAUD, SD dan akan dilaksanakan di tingkat sekolah menengah.
Dalam kegiatan yang dilakukan di SD Dipenogoro, Jumat 13 September 2024, pihaknya melakukan sosialisasi, simulasi dan mitigasi bencana.
Hal ini dilakukan, agar pihak sekolah dan siswa mengetahui langkah yang harus ditempuh ketika terjadi bencana, terutama bencana gempa bumi.
“Agar guru tahu apa yang dilakukan. Murid juga harus tahu apa yang dilakukan bagaimana cara mengantisipasi dan melindungi diri ketika terjadi bencana,” ujar Yayat.
Selain itu, pihaknya juga memberikan pemahaman kepada orang tua. Agar bisa melatih anaknya terkait mitigasi bencana.
Dalam sosialisasi itu, pihaknya memperkenalkan pengetahuan dasar terkait bencana.
Seperti mengenakan rambu-rambu saat bencana. Termasuk memberikan pemahaman cara bersikap saat terjadi bencana. Berdasarkan keterangan dari pakar gempa dari Jepang dan UGM, lanjut Yayat, disebutkan bahwa Sumbawa berada di bawah lempeng Eurasia.
Sehingga rawan terjadi gempa. Karena itu, perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat ketika terjadi gempa. “Inilah acuan kita. Karena gempa tidak bisa diprediksi kapan datangnya,” imbuhnya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan akan bisa memberikan pemahaman kepada guru dan siswa dalam menghadapi bencana. Kegiatan sosialisasi juga akan terus dilakukan, sebagai bentuk pencegahan terjadinya korban jiwa dalam jika terjadi bencana. (red)