

NUSRAMEDIA.COM — Partai Demokrat meminta kepada para bakal pasangan calon (bapaslon) Bupati/Wakil Bupati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumbawa untuk bersabar.
Pasalnya, partai berlambangkan mercy itu bakal memutuskan arah dukungan di Pilkada Sumbawa menjelang pendaftaran calon pada Agustus 2024 alias di “Injury Time”.
“Belum ada arah (final dukungan) Demokrat sampai saat ini (untuk pilkada sumbawa),” ujar Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Barat, Syamsul Fikri.
“Belum ada keputusan final untuk (Pilkada) Kabupaten Sumbawa. Paling nanti sekitar Agustus atau ‘Injury Time’,” sambung Wakil Ketua DPRD Sumbawa itu kepada NUSRAMEDIA di Mataram.
Menurut Syamsul Fikri, bacabup yang telah melamar ke Demokrat memiliki peluang yang sama. Baik itu Mahmud Abdullah, Syarafuddin Jarot maupun Dewi Noviany.
Mengapa keputusan Demokrat terkesan cukup lama, dikatakan Syamsul Fikri, itu dikarenakan banyak hal yang harus dikaji, sehingga pihaknya tidak mau terburu-buru.
Apalagi dalam urusan memilih seorang pemimpin. “Masih pertimbangkan berbagai hal. Baik itu pasangan, koalisi termasuk salah satu indikatornya adalah survei,” terangnya.
Ketika berbicara diluar Sumbawa, tak ditampiknya memang ada beberapa daerah atau Kabupaten/Kota di NTB yang sudah menerima surat tugas dari DPP Partai Demokrat.
Seperti halnya, sebut dia, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Kemudian Kabupaten Lombok Barat dan Kota Bima. “Yang dapat surat tugas baru beberapa kabupaten/kota,” kata Fikri kerap ia disapa.
Untuk Pilkada Lombok Barat, DPP Demokrat telah memberikan surat tugas kepada Bacabup Nurhidayah yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Lombok Barat itu.
Kemudian, di Pilkada Kota Bima ada kader utama Demokrat atas nama A Rahman Abidin atau kerap disapa Haji Man. “Nah, kalau yang lain belum,” kata pria yang berhasil terpilih sebagai anggota DPRD NTB periode 2024-2029 ini.
“Jadi kalau yang wajib kader di NTB itu hanya satu yaitu Kota Bima Haji Man. Dan (arah Demokrat) itu tidak bisa diganggu gugat. Karena kalau kader utama yang maju wajib DPP memberikan keputusan,” jelasnya.
Sementara di KLU, Demokrat telah memberikan surat tugas kepada Eks Bupati KLU yaitu Najmul Akhyar yang berpasangan dengan Kusmalahadi anak dari Djohan Sjamsu-Bupati KLU saat ini.
Fikri pun lantas membeberkan beberapa pertimbangan mengapa Demokrat telah memberikan surat tugas kepada sejumlah bacalon ditiga daerah tersebut.
Pertama, ungkap dia, karena di KLU dinilai ada bergaining posesion, yang mana melihat elektabilitas dan sebagainya. “Dan (bacalonnya) membangun komunikasi yang baik,” kata Fikri.
“Kalau di Lombok Barat itu jelas, bahwa Bu Nurhidayah Ketua DPR, popularitas, elektabilitas yang bagus. Sehingga wajar Demokrat memberikan surat tugas. Karena rekam jejaknya juga (jelas),” imbuhnya.
Sedangkan untuk di Pilkada Kota Bima, Haji Man merupakan kader utama. Sehingga wajar menjadi prioritas Partai Demokrat. “Jadi (untuk) Kota Bima Pak Haji Man prioritas,” demikian Syamsul Fikri.
Sekedar informasi, untuk rekomendasi yang baru diterbitkan DPP Partai Demokrat baru hanya untuk kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat.
Dimana Demokrat secara resmi memutuskan memilih Bapaslon Zulkieflimansyah berpasangan dengan Suhaili FT atau kerap disebut pasangan Bang Zul-Abah Uhel.
Rekomendasi itu diserahkan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat dan diterima langsung oleh bapaslon Zul-Uhel di Jakarta, Rabu (10/07/2024). (red)













