

NUSRAMEDIA.COM — Dalam momen pelatihan dan pelantikan Anggota Pelopor Baru PKS NTB, Sekretaris Fraksi PKS MPR RI, Johan Rosihan, menegaskan pentingnya menjadikan Pancasila dan UUD NRI 1945 sebagai fondasi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Acara yang diselenggarakan di Lombok Plaza Hotel, Kota Mataram pada Sabtu 19 Juli 2025 itu dihadiri ratusan kader PKS dari 10 kabupaten/kota seluruh Provinsi NTB. “Bagi PKS, Pancasila bukan sekadar simbol,” tegas Johan Rosihan.
“Tetapi merupakan nilai-nilai luhur yang sejalan dengan Islam rahmatan lil ‘alamin. Kita wajib menjaganya, menghidupkannya, dan memperjuangkannya,” sambungnya pada tegas sesi pemaparan materi.
Dia menekankan bahwa kader PKS harus menjadi garda depan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945. Terutama dalam menghadapi tantangan zaman seperti krisis integritas, individualisme politik, dan ancaman disintegrasi bangsa.
“Kita butuh kader-kader yang bukan hanya paham ideologi, tetapi juga berani menjaga etika politik dan memperjuangkan keadilan sosial. Kader PKS harus jadi contoh moral dan intelektual,” ujar Johan Rosihan.
Pelatihan ini tidak hanya bersifat satu arah, tetapi juga membuka ruang diskusi dan tanya jawab. Salah satu peserta asal Sumbawa Barat menyampaikan aspirasi mengenai tantangan implementasi nilai keadilan sosial dalam kebijakan pertanian.
Johan Rosihan pun menyambut positif intervensi tersebut. Dimana pihaknya menyatakan bahwa fungsi legislasi harus menjadi instrumen untuk mengoreksi ketimpangan.
“Contoh kasus pupuk, harga gabah, dan akses kesehatan menjadi ladang perjuangan kita bersama. Maka, memahami UUD 1945 harus berlanjut pada pembelaan terhadap hak-hak rakyat,” tuturnya.
PKS KOMITMEN JAGA EMPAT PILAR KEBANGSAAN
Kegiatan ini juga memperkuat komitmen PKS dalam menjaga empat pilar kebangsaan : Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Melalui pendidikan kader, PKS menyiapkan generasi pemimpin bangsa yang berkarakter, beriman, dan cinta tanah air.
“Kami ingin kader PKS menjadi pemimpin masa depan. Bukan hanya pandai bicara, tapi mampu menjaga bangsa ini dengan nilai dan akhlak,” demikian dikatakan oleh Johan Rosihan. (red)













