
NUSRAMEDIA.COM — Sekretaris Fraksi Demokrat DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Syamsul Fikri mengapresiasi berbagai langkah gebrakan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal.
Terutama dalam melakukan perubahan untuk mencapai kemajuan yang signifikan dalam membangun NTB yang lebih baik. Sejauh ini, ikhtiar Gubernur Iqbal dinilai positif.
Seperti halnya soal wacana pembangunan kereta gantung di kawasan Rinjani dan jalan tol menuju Kayangan di Pulau Lombok. Termasuk adanya semangat membangun sebuah pabrik pengolahan pangan di Pulau Sumbawa.
Antara lain seperti udang dan sebagainya. “Karena pendapatan tertinggi itu tambak udang, belum lagi tambang yang berasal dari Pulau Sumbawa. Maka kami mendukung edukasi Pak Gubernur, agar nanti akan ada pabrik (pengolahan) pangan,” ujarnya.
“Untuk rencana pembangunan jalan tol hingga titik Kayangan, ini sangat bagus sekali. Tentu akan mempermudah akses transportasi, mengurangi kemacetan. Intinya kami menyambut baik wacana Pak Gubernur Lalu Muhamad Iqbal ini,” imbuhnya.
LANGKAH TEROBOSAN
Tak hanya itu, anggota Komisi IV DPRD NTB tersebut juga mengaku sangat mendukung adanya rencana pembangunan kereta gantung di kawasan Rinjani. Menurut dia, itu sebuah langkah terobosan.
Terutama dalam mendongkrak nama daerah di mata dunia sekaligus mendukung destinasi wisata NTB untuk lebih baik lagi kedepannya. “Itu langkah revolusioner,” kata Syamsul Fikri.
Meski demikian, dalam pembangunan kereta gantung Rinjani, saran dia, harus juga diperhatikan dampak lingkungan, serta nasib para tour guide/pendamping wisata yang ada di kawasan rinjani dan lainnya.
Karena tidak menutup kemungkinan, dengan hadirnya kereta gantung itu akan memberikan dampak terhadap aspek lainnya. “Jadi semuanya harus jelas seperti apa roadmap-nya,” sarannya.
“Termasuk juga teman-teman pendamping wisatawan yang ada disana, itu juga harus dipikirkan dan diperhatikan. Karena sistem yang semakin canggih, tentu ada pengaruh atau dampaknya,” imbuhnya.
HARUS ADA KEBERIMBANGAN
Mengingat potensi yang sama juga ada di Pulau Sumbawa, Legislator Udayana jebolan Dapil VI Sumbawa-Sumbawa Barat itu juga berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dalam hal ini Gubernur tidak menutup mata.
Ia mengingatkan, bahwa NTB terdiri dari dua pulau, yakni Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Oleh karenanya, konsetrasi pembangunan, anggaran dan perhatian diharapkan tidak terfokus di Lombok saja, tapi juga di Sumbawa.
Seperti halnya destinasi wisata di Pulau Sumbawa juga memiliki keindahan dan daya tarik yang luar biasa. Contoh Samota dan belum lagi potensi SDA lainnya. Ini, menurut Syamsul Fikri, perlu diperhatikan juga.
“Intinya, harus ada keseimbangan. Sumbawa jangan dilupakan. Jadi tidak hanya terpikirkan untuk Pulau Lombok saja, tapi Pulau Sumbawa juga. Namun saya yakin, Pak Gubernur sudah memikirkan hal itu. Tentunya yang terbaik bagi NTB dan kita semua,” katanya.
REVOLUSI PEMBANGUNAN
Secara garis besar, pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat NTB itu mengaku sangat mendukung dan mendorong sepenuhnya gerak langkah Gubernur Iqbal dalam berikhtiar memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan daerah tercinta.
Gerak langkah Gubernur Iqbal dinilai sangat terukur. Maka dari itu, ia melihat sosok Lalu Muhamad Iqbal sebagai pemimpin yang cerdas serta peka dan bergerak cepat dalam menyikapi setiap persoalan yang menjadi “PR” selama ini.
“Saya katakan bahwa terobosan yang dilakukan Pak Gubernur ini tidak melakukan evolusi pembangunan, tapi revolusi pembangunan. Oleh karenanya, kami sangat mendukung gerak langkah positif Pak Gubernur demi sebuah kemajuan dan kebaikan bersama,” tuturnya.
“Yang pasti, selama itu baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan NTB, maka segala ikhtiar terbaik Pak Gubernur Lalu Muhamad Iqbal (LMI) harus kita dukung bersama. Apalagi demi sebuah gerakan perubahan yang baik,” kata Syamsul Fikri.
Lebih jauh ditegaskan pria yang kerap disapa SF itu, perihal ikhtiar Gubernur Iqbal sejauh ini menurutnya sudah berada pada track yang tepat. Bahkan dinilai selaras dengan RPJMD 2025-2030 dan fokus pembangunan nasional.
“Yakni seperti halnya tripel agenda prioritas. Pertama, pengentasan kemiskinan ekstrem hingga nol persen. Kedua, penguatan ketahanan pangan. Ketiga, menjadikan NTB sebagai destinasi kelas dunia,” demikian Syamsul Fikri. (red)













