EKBIS

Disperin NTB Kolaborasi dengan Sejumlah Kampus

111
Dinas Perindustrian (Disperin) Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis (11/5/2023) lalu. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Dinas Perindustrian (Disperin) Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis (11/5/2023) lalu.

Kegiatan tersebut juga melibatkan akademisi dan perwakilan beberapa kampus dilingkup NTB. Hadir Win Ariga Mansur Malonga-Wakil Rektor I Universitas Teknologi Sumbawa (UTS).

Kemudian hadir pula perwakilan Universitas Mataram (Unram), Universitas Muhammadyah Mataram (Ummat), Universitas Islam Negeri Mataram (UIN).

Bahkan ada pula perwakilan dari Universitas Pendidikan Mandalaika Mataram (UNDIKMA), UPTD Gili Trawangan dan perwakilan organisasi mahasiswa lainnya.

Jum’at (12/5/2023), Kepala Disperin NTB Nuryanti yang dikonfirmasi membenarkan adanya giat tersebut. Dikatakannya, dalam acara itu, FGD dipimpin langsung olehnya.

Menurut Nuryanti, dikesempatan itu ia menyampaikan beberapa hal. Pertama terkait hajat pihaknya agar bisa berkolaborasi dengan kampus.

Baca Juga:  Zul-Rohmi Jilid II Diharapkan Berlanjut

Dengan tujuan untuk mengawal jalannya salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov), yakni Industrialisasi yang kerap disuarakan oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah.

Kedua, ungkap dia, FGD itu sebagai mandatori kepada universitas negeri maupun swasta untuk mengakuisisi perusahaan (IKM) yang memiliki sistem bisnis telah berjalan minimal dua tahun.

Selain itu, kata Nuryanti, giat FGD tersebut juga untuk mewujudkan akselerasi industri hingga lintas industri. Dengan harapan meningkatkan jumlah bisnis yang akan memandu pemerataan tingkat pendapatan.

Termasuk mempercepat proses praktek inovasi dalam badan usaha hingga penyerapan tenaga kerja yang spesifik dan masif. Selaras dengan itu, maka kampus sebagai lembaga pengabdian.

Yakni, kata dia, pendidikan dan penelitian menjadi pendukung kegiatan industri yang ada di tengah masyarakat. Adanya kampus mardeka belajar sebagai mata kuliah diluar program studi untuk melakukan kegiatan diluar kampus.

Baca Juga:  Resmi Dilantik Jadi Pj Walikota Bima, Haji Rum Gunakan Jargon "Gemilang"

Sebelumnya, Baiq Reinelda Yunarni dari Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) menyambut baik kegiatan tersebut. Menurut dia, Ummat saat ini sudah memiliki unit bisnis tersendiri.

Dimana melalui UPTD yang khusus menangani bisnis dan usaha. “Sudah jalan (bisnis dan usahanya), membuat produk air minum dalam kemasan,” kata Baiq Reinelda Yunarni.

“Tentu untuk mendukung ini kita perlu melakukan penguatan SDM dan melakukan kolaborasi dengan dinas ataupun binaan Dinas Perindustrian itu tersendiri, baik berupa riset dan lainnya,” sambungnya.

Ditambahkan Muhammad Baiul Hak selaku Akademisi dari Universitas Mataram (Unram). “Penting kita mengajak mahasiswa agar membuat produk-produk baru, ataupun membuat usaha kerja bukan hanya mencari kerja,” katanya.

Baca Juga:  TGH Hazmi Optimis Pembahasan Anggaran Daerah Ditangan Pj Gubernur NTB Lancar

“Adanya industri kreatif, industri energi terbarukan dan lainnya sebagai program prioritas Pemprov selaras dengan pembelajaran yang ada di kampu-kampus,” lanjutnya lagi.

Sementara Warek I UTS Win Ariga Mansur Malonga menyampaikan sejumlah hal tentang kreativitas yang ada di kampusnya. Baik itu dari kegiatan industri mahasiswa hingga soal investor membiayai unit bisnis yang dibuat kampus.

Dicontohkannya, yaitu seperti PT Olat Maras yang dimiliki kampus juga sudah menarik investor dari luar negeri. Untuk diketahui, dengan adanya FGD itu tentu membuat kampus dan OPD, khususnya Disperin menjadi langkah baik.

Yaitu untuk mendukung langkah dan percepatan kegiatan industri ditengah masyarakat. Ini tentunya demi untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan besar bersama, yaitu terlealisasinya NTB Gemilang. (red) 

Artikel sebelumyaAnak TGB Daftar ke KPU, Rifki Farabi : Saatnya Anak Muda Bawa Semangat di Ruang Politik
Artikel berikutnyaPersiapan Publikasi MXGP Samota 2023 Dimatangkan