Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Fathul Gani. (Ist)
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Fathul Gani. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Pembangunan Pelabuhan Teluk Santong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa sudah dimulai. Pelabuhan ini difungsikan untuk mempermudah ekspor produk pertanian, terutama produk jagung di Pulau Sumbawa.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB Fathul Gani mengungkapkan, produksi jagung dalam setahun sebanyak 2,4 juta ton. Sebagian besar jagung tersebut harus dijual ke luar daerah karena kebutuhan dalam daerah hanya sekitar 400 ribu ton saja.

“Sehingga jutaan ton jagung tersebut harus dibawa ke luar. Kalau tak tersalur itu akan jadi masalah,” ujarnya, Jumat (13/1). Fathul menjelaskan, Pelabuhan Teluk Santong ini tidak hanya memuat jagung saja, namun komoditas lainnya seperti perikanan, pertanian secara luas dan peternakan.

Baca Juga:  Skema Pembiayaan KDKMP Disiapkan, 50 Koperasi Jadi Model Percontohan di NTB

Meski demikian, prioritas utama pelabuhan ini untuk mempermudah akses keluar masuk komoditi pertanian NTB. Lantaran kondisi cuaca ekstrem, tahun ini produksi jagung ditargetkan sebanyak minimal dua juta ton.

Pihaknya memgaku tetap optimis produksi jagung akan tetap tinggi. Selain itu, area lumbung penanaman jagung pun tetap di Pulau Sumbawa dengan persentase sekitar 70 persen karena luas areal penanaman mendominasi.

Sementara sisanya 30 persen merupakan produksi jagung di Pulau Lombok. “Kalau di Lombok sekitar 300-400 ribu ton jagung. Sementara hampir 70 persen produksi di Pulau Sumbawa,” demikian tambah mantan kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB ini. (*)

Baca Juga:  Bank NTB Syariah Raih Penghargaan “Bank Dengan Sinergi Program Akselerasi QRIS Terbaik” pada Anugerah BI NTB 2025