Beranda HEADLINE 14.885 Pantarlih se-NTB Dilantik

14.885 Pantarlih se-NTB Dilantik

Sebanyak 14.885 orang Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) resmk dilantik oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-NTB. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Sebanyak 14.885 orang Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) resmk dilantik oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-NTB.

Mereka nantinya akan bertugas untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 ini. Tepat dihari pertama, pantarlih langsung melakukan pencocokan dan penelitian (coklit).

Yakni terhadap pemilih di 8.362 Tempat Pemungutan Suara (TPS) selama sebulan, terhitung dari 24 Juni sampai dengan pada 24 Juli 2024 mendatang. Salah salah satunya warga Ahmadiyah.

“Coklit hari ini (kemarin) dilakukab serentak di 10 Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat (NTB),” ujar Ketua KPU Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhamad Khuwailid.

Baca Juga:  Nilai Tukar Petani NTB Naik 1,46 Persen

Dirinya di sela-sela memantau pelaksanaan Coklit warga Ahmadiyah di Wisma Transito Majeluk, Kota Mataram menjelaskan bahwa, jumlah warga Ahmadiyah di wisma transito sebanyak 35 Kepala Keluarga (KK).

Adapun dengan jumlah pemilih sebanyak 80-an lebih yang terdaftar di DPT Pilkada Serentak 2024. Dimana, warga Ahmadiyah masuk kategori pemilih marginal.

“Jadi sasaran kami datang ke warga Ahmadiyah karena mereka tinggal di pengasingan yakni Wisma Transito. Inilah sasaran kami untuk mendatangi mereka hari ini,” kata dia.

Baca Juga:  Distribusi Logistik Pilkada di "3T" Tuntas

Lebih lanjut dikatakan Khuwailid, jumlah warga Ahmadiyah tersebar di tiga TPS lingkungan Pejanggik. Salah satunya, TPS 6 dengan jumlah pemilih sebanyak 567 orang.

“Jadi, kami datang hari ini adalah untuk memastikan hak pilih warga Ahmadiyah tidak hilang di Pilkada Serentak NTB tahun ini. Makanya, kami datang melakukan coklit,” tegas dia.

Khuwailid mengaku bahwa Coklit hari ini adalah memokuskan pada tokoh masyarakat (opinion leader) hingga tokoh partai dan pemangku kepentingan. Serta, kelompok rentan dan marginal.

“Untuk warga Ahmadiyah, mereka adalah warga negara Indonesia yang harus dijamin hak pilihnya. Dan kenapa TPS mereka enggak satu di lokasi pengungsian, hal ini agar mereka tidak terkesan ekslusif,” ungkap dia

Baca Juga:  Dukung Zul-Uhel di Pilgub 2024, Keluarga Besar Karang Bage : "Lanjutkan NTB Gemilang, Bang Zul Dua Periode"

Sementara itu, Ketua Rukun Tetangga atay biasa disebut RT (Wisma Transito Syahidin) mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan Coklit yang dilakukan KPU pada hari ini.

“Kegiatan seperti ini sangat bagus. Jadi warga tahu apa yang boleh dan tidak kita lakukan dalam pemilu. Utamanya, karena mereka sejak pemilu lalu terpencar di tiga TPS di dekat wisma Transito,” tutupnya. (red)