
NUSRAMEDIA.COM – Selama beberapa hari, DPRD Kabupaten Sumbawa mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) di Kota Mataram. Giat itu bagian dari penguatan kapasitas dan peran strategis lembaga legislatif.
Adapun tema besar yang diangkat dalam bimtek tersebut, yakni : “Strategi Komunikasi serta Optimalisasi Reses dan Pokok Pikiran (Pokir) DPRD”. Adanya giat itu dibenarkan oleh Ketua DPRD Sumbawa, Nanang Nasiruddin, S.AP., M.M.Inov.
Ditegaskan Nanang Nasiruddin, bimtek bukan sekedar kegiatan rutinitas. Melainkan, kata dia, menjadi sebuah momentum penting untuk mempertajam peran politik DPRD dalam menyerap aspirasi public, menyusun kebijakan dan mengawasi jalannya pemerintah daerah.
Oleh karenanya, pria yang juga Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumbawa itu menegaskan, bahwa DPRD harus memahami tupoksinya, yakni legislasi (Membentuk Perda), anggaran (Membahas dan Menyetujui APBD bersama Kepala Daerah) dan pengawasan (Mengawasai Pelaksanaan Perda dan APBD).
“Jadi fungsi DPRD tidak hanya hadir disaat sidang, tetapi harus aktif dalam menyuarakan kepentingan rakyat dan memastikan anggaran digunakan secara tepat. Disinilah pentingnya penguasaan strategi komunikasi dan pengawasan,” tegasnya, Jum’at (24/10/2025).
Untuk diketahui, bimtek ini digelar oleh Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) dengan menghadirkan narasumber dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Termasuk para pakar nasional seperti Refly Harun. Kemudian Pakar Hukum Tata Negara.
Dimana secara Bersama memaparkan dinamika system demokrasi dan tantangan legislatif di era disrupsi. Selanjutnya, Aktivis Kesehatan dan Politik-Tifauzia Tyassuma membahas pentingnya perspektif kesehatan serta isu politik lainnya dalam kebijakan publik.
Salah satu agenda utama dalam bimtek itu Adalah penguatan strategi untuk mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK yang selama ini berhasil Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa raih.
Nanang Nasiruddin lantas menambahkan, DPRD memegang peranan penting dan krusial dalam memastikan pengelolaan keuangan daerah tetap akuntabel dengan selalu mengedepankan sikap transparansi. “Jadi materi bimtek ini menyentuh langsung jantung fungsi DPRD,” katanya.
“Terutama dalam mendorong pengawasan anggaran dan merumuskan pokok pikiran berdasarkan hasil reses yang benar-benar aspiratif,” sambungnya. Dia berharap, seluruh anggota dewan dapat menerapkan pengetahuan dari bimtek tersebut.
Dimana tidak hanya dalam ranah konseptual, tetapi juga pada level implementasi saat Kembali menjalankan tugas-tugas legislasi, penganggaran, dan pengawasan di daerah. “DPRD harus adaptif dan responsive,” katanya.
“Terutama terhadap dinamika politik dan kebutuhan rakyat. Bimtek kemarin menjadi ruang penting untuk refleksi dan penguatan kapasitas secara keberlanjutan,” demikian Ketua DPRD Sumbawa tersebut menambahkan. (red)













