Beranda PEMERINTAHAN Dewan NTB Sarankan Pemda Sosialisasikan Asuransi Pertanian Bagi Petani

Dewan NTB Sarankan Pemda Sosialisasikan Asuransi Pertanian Bagi Petani

Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Dapil Lombok Timur, H. Haerul Warisin. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, H. Haerul Warisin menyarankan agar Pemerintah Daerah (Pemda) dapat turun melakukan sosialisasi. Ini berkaitan dengan pentingnya asuransi pertanian bagi para petani. Dengan harapan mengantisipasi terjadinya berbagai hal yang tak diinginkan terhadap lahan maupun hasil pertanian.

Terlebih saat ini memasuki musim hujan. “Asuransi pertanian bagi para petani ini sangat penting,” kata pria yang juga merupakan Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi NTB tersebut. “Karena ada jaminan terhadap lahan dan hasil pertanian ketika terjadi sesuatu pada musim tanam. Itulah sebabnya pemerintah penting turun sosialisasikan Asuransi itu ke petani,” sambung Haerul Warisin, Rabu (13/12/2023).

Baca Juga:  Bulog Diminta Kosongkan Gudang

Menurut dia, pemda, baik itu Kabupaten/Kota, bisa berdayakan Petugas Penyuluhan Lapangan (PPL) untuk sosialisasi asuransi pertanian tersebut. Tentu sebelum mereka diturunkan, perlu dibekali pemahaman dan mekanisme asuransi tersebut. “Iya pembekalan istilah asuransi pertanian, karena asuransi ini kan baru, jadi tingkat sosialisasinya harus tinggi. Jadi para penyuluh ini terlebih dahulu harus diberikan pengertian, pelatihan soal asuransi itu, baru disampaikan kepada petani,” pesannya.

Petani di daerah kata Haji Warisin, masih belum memahami secara detail apa yang dimaksud dengan asuransi pertanian, karena itulah pentingnya diberikan pemahaman dan sosialisasi. “Petani kita kurang paham secara detail tentang asuransi pertanian. Itulah pentingnya sosialisasi ini,” ujarnya. Oleh karenanya, dengan sosialisasi ini diharapkan agar para petani memahami secara detail manfaat asuransi pertanian tersebut.

Baca Juga:  Bahas Strategi Pembangunan, Komisi IV DPRD NTB Bertolak ke Jakarta

“Jadi petani bisa tahu berapa luas lahan yang diasuransikan, jenis tanaman apa saja yang bisa diasuransikan,” kata anggota DPRD NTB jebolan asal Dapil Lombok Timur tersebut. “Jika terjadi kerusakan berapa persen kerusakannya. Berapa persen tanggungan yang dibayarkan dan didapatkan oleh petani dari kerusakan itu. Nah ini kan ga gampang,” sambung Haji Warisin. Dia menilai, sosialisasi asuransi pertanian ini masih kurang. Untuk itu, pemda melalui dinas terkait harus lebih intens melakukan sosialisasi. “Agar para petani memahami manfaat asuransi pertanian tersebut,” pungkasnya. (red) 

Baca Juga:  Pansus LKPJ Sumbawa Rekomendasi Kritis