Beranda PEMERINTAHAN Disnakkeswan NTB Harus Lebih Gesit

Disnakkeswan NTB Harus Lebih Gesit

Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, TGH Patompo Adnan

NUSRAMEDIA.COM — Kasus virus penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak sapi di Pulau Lombok, terutama diwilayah Lombok Tengah cukup meresahkan. Bahkan masyarakat nampak mengadukan hal tersebut kepada para wakil rakyat.

Hal itupun tak ditampik oleh salah seorang anggota DPRD NTB jebolan asal Dapil Lombok Tengah, yaitu Patompo Adnan. Bahkan pada saat reses beberapa waktu lalu, ia juga mengaku cukup banyak menerima aduan dari masyarakat terkait PMK.

Seperti di Pemoles, Desa Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya. Masyarakat setempat meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk gesit menangani kasus tersebut.

Menyikapi cepat aduan masyarakat setempat, pria yang kerap disapa Tuan Guru Patompo itu bahkan langsung menghubungi pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) NTB.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS NTB itu mengaku mendapat jawaban dari dinas terkait, bahwa kasus PMK cukup cepat merebak. Karena kasus itu menyebar melalui angin.

Menurut Patompo, penanganan dari dinas, baik di kabupaten maupun provinsi telah dilakukan. Bahkan sudah melakukan rapat koordinasi. “Masalah yang ada adalah, kekurangan obat dan sedang dicoba untuk pengobatan dengan cara lain,” ungkapnya.

Sebagaimana hasil komunikasinya dengan pihak dinas terkait, politisi PKS yang dikenal santun dan ramah ini juga menegaskan, bahwa kasus PMK baru terjadi di Pulau Lombok saja.

“Dinas (Disnakkeswan NTB secara bersama) juga sedang berupaya keeas untuk mengantisipasi supaya (Kasus PMK) tidak menyebar ke Pulau Sumbawa,” kata Patompo.

Sebagai upaya yang dilakukan dinas terkait secara bersama saat ini, ungkap Patompo, yaitu melakukan pemetaan, pembatasan lalulintas, biosekuriti dan pengobatan. “Dalam waktu dekat ini vaksin akan didroping pada pertengahan bulan (Juni) ini,” katanya.

Sebagai wakil rakyat di Udayana yang duduk di Komisi membidangi masalah sosial, pihaknya akan terus meminta kepada dinas terkait untuk lebih keras lagi berupaya menanggulangi kasus PMK ini.

“Tentu ini menjadi perhatian saya. Karena masyarakat akan banyak dirugikan jika tidak PMK tidak ditangani dengan baik. Apalagi menjelang Idul Adha,” demikian Tuan Guru Patompo Adnan. (red)