Beranda EKBIS Perusahaan Telekomunikasi di NTB Menjamur : “Standar Kualitas Produk dan Pemasangan Jangan...

Perusahaan Telekomunikasi di NTB Menjamur : “Standar Kualitas Produk dan Pemasangan Jangan Diabaikan”

CEO BorSya Group, Boris Syaifullah. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Eksistensi PT BorSya Cipta Communica (BCC) dikancah nasional memang tidak perlu diragukan lagi. Perusahaan yang memproduksi material telekomunikasi berbasis fiber optic ini berpusat di Bandung, Jawa Barat.

Boris Syaifullah selaku Presiden Direktur PT BCC terus mampu melakukan berbagai gebrakan. Alhasil, BCC tetap bersinar. Menurut dia, perusahaan-perusahaan telekomunikasi kini sudah mulai menjamur. Hal inipun diapresiasi olehnya.

Tak terkecuali hadirnya perusahaan telekomunikasi dilingkup Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Ini, kata CEO BorSya Group tersebut, ditandai dengan semakin tingginya permintaan pemasangan jaringan internet oleh masyarakat NTB.

Dimana dinilai Boris Syaifullah, ini disebabkan lantaran masih banyak wilayah blank spot. Sehingga telah mendorong para “pemain” baru mulai bermunculan. Meski demikian, pria yang dikenal ramah itu, menilai ini petanda baik.

“Saya kira itu pertanda baik-baik saja. Namun akan menjadi masalah kalau bekerja tidak profesional dan tidak menjaga standar kualitas,” ujarnya. Oleh karenanya, dia menekankan, agar standar kualitas produk dan pemasangan jaringan/infrastruktur jangan diabaikan.

Baca Juga:  Apresiasi Gebyar Diskon PKB, Dewan NTB Salman Alfarizi Minta Pemprov Gencar Mutasikan PLD

Karena hal itu, tegas pengusaha muda sukses kelahiran asal Kabupaten Sumbawa, NTB tersebut akan merugikan masyarakat pengguna (enduser). “Karena yang akan jadi korban adalah masyarakat sebagai pengguna,” ingat Boris Syaifullah yang juga Ketua Apnatel Jabar ini.

Boris juga mengaku belakangan ini dicermatinya pemasangan infrastruktur jaringan internet di NTB masih memperihatinkan. “Karena kesan saya (dari sisi produk dan pemasangan), hanya asal jadi. Tidak memperhatikan kualitas,” tegasnya. “Akhirnya yang akan dirugikan adalah masyarakat pengguna,” sambung Wakil Ketua Komite Korea KADIN Indonesia ini.

Under standar spek itu, ungkap Boris Syaifullah, mulai dari pemilihan barang hingga pemasangan jaringan. “Saya perhatikan ada disejumlah lokasi hampir merata disemua perusahaan penyelengara jaringan internet (ISP),” tuturnya.

“Makanya, saya selaku Ketua Apnatel merasa perlu mengingatkan, jangan korbankan kepentingan masyarakat demi mendapatkan keuntungan,” tuturnya. PT Telkom Akses dengan brand Indiehome sebagai pemain utama di bisnis ini, diharapkannya bisa menjadi komando.

Baca Juga:  Hadirkan Musholla Al-Amanah, Bank NTB Syariah Hadirkan Fasilitas Ibadah Nyaman Untuk Wisatawan

“Termasuk soal contoh dari vendor-vendor swasta agar lebih mengutamakan kualitas dan jaminan demi mutu yang baik,” pesan Baris Syaifullah. Lebih lanjut dikatakannya, bahwa pihak Diskominfotik NTB diharapkan dapat menjadikan hal ini untuk diperhatikan.

“Walaupun saya Ketua Apnatel Jawa Barat, tapi saya sebagai salah satu putra NTB juga memiliki tanggungjawab,” tegasnya. “Kominfotik harus lebih mendekatkan diri dan mensosialisasikan,” tambahnya lagi. Lebih jauh dikatakan Boris Syaifullah, pihaknya mendorong agar sekiranya Apnatel NTB hadir. Karena kesan asosiasi itu dinilainya ‘mati suri’. “Jadi memang perlu Apnatel NTB segera hadir. Karena peran Apnatel ini sangatlah penting,” kata Komtap Asia Timur dan Pasifik KADIN Indonesia ini.

“(Karena Apnatel) bisa juga menjadi wasit dan akan menyuarakan setiap persoalan yang ada. Ini apabila ada persoalan dikemudian harinya,” imbuhnya. Mengingat Telkom dan Telkomsel akan merger, pengusaha NTB didorong harus siap memanfaatkan dan mengambil peluang ini. “90 persen akan merger. Artinya pengerjaan ini akan dilimpahkan ke swasta. Jadi kita pengusaha NTB itu harus siap mengambil momen ini,” demikian Boris Syaifullah.

Baca Juga:  Gandeng Bapanas, DKP NTB Kembali Gelar GPM

APRESIASI KEHADIRAN PT MCN DI NTB

Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (APNATEL) Indonesia mengapresiasi terobosan perusahaan lokal NTB PT Maghita Citra Nusantara (MCN). Perusahaan yang berkantor di Kota Mataram ini memberdayakan tenaga lokal untuk transformasi ilmu dan keterampilan di bidang digitalisasi.

Diketahui, PT MCN salah satu perusahaan lokal binaan Borsya Group Bandung. Belum lama ini, mereka membuka pabrik perakitan kabel serat optik dan asesories untuk kebutuhan NTB, NTT dan Indonesia bagian timur. Perusahaan ini bukan hanya menyediakan material jaringan internet, tetapi juga melayani pemasangan jaringan.

Ditegaskan Boris Syaifullah, PT MCN berencana segera melakukan rekrutmen tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut. Dia berpesan agar anak muda dan masyarakat NTB memanfaatkan kesempatan ini supaya tidak ketinggalan di era digitalisasi ini. (red)