NUSRAMEDIA.COM — Ketua Forum Peduli Pariwisata Lombok Tengah, Alus Darmiah Gara mendesak PT ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) membuka akses jalan bagi warga di Dusun Bunut dan Ujung Lauk, Desa Kuta, Lombok Tengah, NTB.
Pasalnya puluhan keluarga yang ada di dua dusun tersebut memprotes penutupan akses di kanal II kawasan Mandalika oleh ITDC. Akibat penutupan itu, mereka sulit bepergian. Terutama anak-anak sekolah yang harus menempuh jalan alternatif cukup jauh.
Kondisi ini tentu menjadi keprihatinan. Betapa tidak, ibarat setelah pesta sepi pun melanda. Nasib masyarakat di duan dusun tersebut kembali terisolir pasca perhelatan akbar MotoGP Mandalika.
“Kami mendesak ITDC kembali membuka akses di kanal dua (II) ini, agar masyarakat bisa beraktivitas dengan normal. Ini kan sama saja kembali terisolir,” sesal Alus Darmiah Gara, Minggu malam (24/4) kemarin di Mataram.
Pria yang juga anggota BPD Desa Kuta itu menjelaskan, penutupan akses kanal II oleh ITDC dilakukan sejak tanggal 25 Maret 2022, atau sekitar tiga hari pasca gelaran MotoGP Mandalika. Penyebabnya diduga karena ada kasus kehilangan gater penutup drainase di kanal II.
“Awalnya kita pikir hanya ditutup sementara, karena ada kasus kehilangan itu. Tapi nyatanya sampai sekarang masih ditutup. Kasihan masyarakat kami, akses satu-satunya seperti digembok,” tegasnya.
Seharusnya, kata Alus Darmiah Gara, ITDC bersikap tegas terhadap manajemen security dikawasan tersebut. Sebab, kasus kehilangan itu dinilai sebagai kelalaian pihak scurity itu sendiri. “Pasca MotoGP itu, security hanya ditempatkan di gerbang hijau atau gerbang utama,” ungkapnya.
“Sementara di kanal dua (II) tidak ada pengawasan. Harusnya ITDC memberi sanksi para manajemen security. Karena ini bentuk kelalaian, bukannya justru menutup akses masyarakat,” sesalnya lagi.
Dusun Bunut dan Ujung Lauk merupakan dua dusun yang berada di dalam kawasan KEK Mandalika, Lombok Tengah. Puluhan keluarga masyarakat setempat masih bertahan tinggal, sambil menunggu hak-hak mereka dibayar.
Saat MotoGP Mandalika akan digelar, ITDC membuat tunel atau terowongan sebagai akses masyarakat keluar masuk dan tidak terisolir. Namun saat ini, masyarakat kembali merasakan kesulitan lantaran akses tersebut ditutup sepihak.
Oleh karenanya, mewakili masyarakat setempat dapat diatensi Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah. Karena masyarakat berharap apa yang dialami oleh mereka dapat segera disikapi untuk dijadikan perhatian bersama. (red)