Beranda HEADLINE Bincang Kamisan Edisi VIII : “Menyikapi Peristiwa Rinjani dan Layanan Destinasi Global”

Bincang Kamisan Edisi VIII : “Menyikapi Peristiwa Rinjani dan Layanan Destinasi Global”

Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Kominfotik NTB kembali menggelar ‘Bincang Kamisan’ edisi ke-VIII, Kamis 3 Juli 2025. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Kominfotik NTB kembali menggelar ‘Bincang Kamisan’ edisi ke-VIII, Kamis 3 Juli 2025. Lokasi yang sama, bincang kamisan kali ini mengangkat tema besar yakni “Menyikapi Peristiwa Rinjani dan Layanan Destinasi Global.

Giat itu menjadi respon reflektif atas dinamika terakhir yang terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Ini sekaligus menjadi momentum meneguhkan arah pembangunan pariwisata NTB yang berkualitas, aman, nyaman dan berkelanjutan.

Kepala Balai TNGR Yarman menegaskan bahwa, pihaknya telah melakukan evaluasi menyeluruh dan akan memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan termasuk pengelola jalur pendakian, guide, porter, dan pelaku usaha wisata.

Baca Juga:  NTB Bentuk Tim Penyelamat Khusus di Gunung Rinjani

“Ke depan, kita tidak hanya memperketat pengawasan, tapi juga memperbaiki komunikasi dan manajemen jalur,” ujarnya. “Rinjani adalah kawasan konservasi, tapi juga destinasi global yang harus dikelola secara bijak,” sambung Kepala Balai TNGR.

Kemudian, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia menekankan bahwa pengelolaan destinasi wisata Rinjani harus ditingkatkan. Tentunya, lanjut dia, secara komprehensif pasca kejadian yang melibatkan keselamatan dan kenyamanan wisatawan.

“Kita ingin bangun citra Rinjani bukan hanya indah dan eksotis, tapi juga profesional dan aman,” kata Eks Karo Perekonomian Setda NTB itu. “Untuk itu, kita akan fokus pada standardisasi layanan, penguatan SDM, dan mitigasi bencana berbasis komunitas,” sambungnya.

Baca Juga:  Waka III DPRD Zulfikar Harap PDU Jambangan Bisa Direplikasi di Sumbawa

Sementara itu, Direktur Poltekpar Mataram Dr. Ali Muhtasom menyoroti perlunya peningkatan kapasitas SDM pariwisata. Terutama, kata dia, yakni bagi para pemandu, porter, dan pengelola desa wisata penyangga dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD).

“Semua harus ada standarisasi, sertifikasi untuk menjadi destinasi kelas dunia. Kami siap dukung mungkin kedepan buat FGD,” ujarnya. Adapun Fahrurrozi Gafar selaku Pengamat mengusulkan pentingnya narasi baru dalam promosi Rinjani yang tidak hanya menjual keindahan alam.

Tetapi juga, saran dia, cerita tanggung jawab lingkungan, keselamatan, dan kearifan lokal. Pariwisata NTB tidak boleh asal ramai,” katanya. “Tapi juga harus bermartabat. Ini saatnya kita siapkan roadmap baru menuju destinasi global yang tangguh dan beradab,” ajaknya.

Baca Juga:  Peduli Banjir Mataram-Lombok Barat, PMI NTB Terjunkan Relawan Distribusikan Bantuan

Nampak pula hadir turut membersamai dikesempatan ini, Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, Yusron Hadi. Kemudian para tamu undangan serta awak media. Nampak antusias, dikesempatan ini mereka melakukan dialog atau diskusi santai.

Bincang Kamisan edisi ke-8 ini menjadi ruang refleksi bersama dan penguatan kolaborasi untuk memastikan terwujudnya NTB Makmur Mendunia. Seperti halnya khususnya Rinjani, mampu hadir sebagai destinasi unggulan dunia yang selamat, nyaman, dan berkualitas untuk semuanya. (red)