Beranda KESEHATAN Angka Kematian Ibu dan Anak di NTB Turun

Angka Kematian Ibu dan Anak di NTB Turun

Berdasarkan Long Form Sensus Penduduk (SP) 2020 Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat, angka kematian ibu dan anak di NTB terus mengalami penurunan. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM Berdasarkan Long Form Sensus Penduduk (SP) 2020 Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat, angka kematian ibu dan anak di NTB terus mengalami penurunan.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Statistisi Madya BPS Provinsi NTB, Arrief Chandra Setiawan melalui rilis resmi secara tertulis pada Senin 30 Januari 2023 di Mataram.

Menurut dia, penurunan angka kematian bayi (IMR) NTB hampir 90 persen dalam 50 tahun terakhir. “Dalam rentang waktu 50 tahun (Periode 1971-2022) terakhir. Penurunan Angka Kematian Bayi di Provinsi NTB hampir 90 persen,” katanya.

“Sedangkan untuk Kematian Maternal di Provinsi Nusa Tenggara Barat hasil Long Form SP 2020 tercatat sebesar 257 kematian diantara 100 ribu kelahiran hidup,” sambung pria yang kerap disapa Doktor Arrief ini.

IMR atau angka kematian bayi, jelasnya, di NTB cenderung menurun dari 48 per/1000 kelahiran hidup pada sensus penduduk 2010 silam menjadi 24-25 per/1000 kelahiran hidup pada Long Form SP 2020.

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir tersebut, masih dikatakan Doktor Arrief, bahwa terdapat 4-5 anak berusia 1-4 tahun selama satu tahun per/1000 anak umur 1-4 tahun.

Sedangkan untuk angka kematian balita di NTB, sambung dia, menunjukkan setiap seribu (1000) balita NTB, 29-30 diantaranya tidak akan berhasil mencapai umur tepat lima tahun.

“Perbaikan sarana dan prasarana kesehatan serta meningkatnya kualitas hidup wanita NTB membuat anak yang baru lahir semakin mampu bertahan hidup,” demikian dikatakan Arrief Chandra Setiawan. (red)