NUSRAMEDIA.COM — Sebanyak 75 peserta pelatihan magang asal Provinsi NTB siap melakukan pemagangan ke Negeri Sakura, yakni Jepang.
Program ini merupakan kerjasama Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dengan DPD Pengurus Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia (IKAPEKSI).
Dimana dengan menyesuaikan Kerjasama KEMNAKER RI dengan IM Japan (Internasional Menpower Development Organization Japan).
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengungkapkan bahwa, magang ke luar negeri memberi pengalaman yang luar biasa bagi peningkatan kualitas SDM.
Terutama bagi anak-anak muda NTB. Ke Jepang bukan semata-mata mencari uang dan pekerjaan, tapi perjalanan untuk membuka khazanah, keterampilan dan jaringan yang luas.
“Jadilah orang yang baik, jaga nama baik daerah dan bangsa. Karena kalian akan menjadi duta bangsa Indonesia di mata dunia,” ungkap Bang Zul kerap Gubernur NTB disapa.
Hal itu diungkapkan Gubernur, saat memberikan sambutan pada acara Penutupan Tahap I Angkatan 35-06/357, sekaligus Pembukaan Pelatihan Tahap I Angkatan 35-07/358.
Yakni Program Pemagangan ke Jepang di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Selasa 11 Juli 2023 lalu. Menurut Bang Zul, Jepang sangat diuntungkan.
Apalagi dengan mengirimkan peserta magang dari negara lain seperti Indonesia yang berkontribusi memajukan ekonomi negara yang juga dijuluki negeri matahari terbit.
“Tampilkan sebagai sosok yang berasal dari NTB yang akan membanggakan kita semua. Atas nama Pemprov NTB, selamat kepada peserta magang. Semoga membawa nama baik bagi bangsa kita,” harap Bang Zul.
Sementara itu, Rabu (12/7/2023), Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi menjelaskan program ini merupakan hasil inovasi pihaknya.
Yakni kerap disebut denga Pepaduplus yang telah masuk mengikuti nominasi ditingkat pusat. Pepaduplus sebagai sebuah inovasi Pemprov NTB dalam mempersiapkan pendidikan dan pelatihan.
Terutama, kata mantan Irbanus Inspektorat Privinsi tersebut, yaitu bagi anak-anak NTB yang sesuai kebutuhan kerja dan siap diserap oleh industri kerja yang ada.
“Inovasi ini sebagai salah satu wujud kontribusi Disnakertrans Provinsi NTB terhadap program industrialisasi yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi NTB,” jelasnya.
Dari keahlian yang didapatkan, sambung Gde Aryadi, diharapkan setelah pulang kerja dari Jepang, mereka dapat menjadi wirausaha yang mandiri. Sehingga setelah pulang dan habis kontrak di Jepang, akan diberikan hak dan kewajiban.
Yaitu berupa sertifikat dan tunjangan usaha mandiri. Peserta yang telah lulus pelatihan tahap 1 (satu) selanjutnya akan mengikuti pelatihan tahap 2 (dua) di Bekasi.
Sebelum pemberangkatan ke Jepang untuk melakukan magang selama tiga tahun. Nampak hadir dalam penutupan itu, Karo Pemerintahan Setda NTB..
Kemudian Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi NTB, termasuk pihak dari Kementerian Tenaga Kerja dan dari International Manpower Jepang (IM-Japan). (red)
