Beranda PEMERINTAHAN Pemda Sumbawa Diharapkan Panggil Semua Pengusaha Jagung

Pemda Sumbawa Diharapkan Panggil Semua Pengusaha Jagung

Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Abdul Rafiq

NUSRAMEDIA.COM — Harga jagung di Kabupaten Sumbawa kian merosot. Betapa tidak, dari Rp 5 ribu/kg kemudian turun menjadi Rp 4 ribu/kg. Parahnya lagi, kini informasinya menjadi Rp 3.900/kg. Menyikapi hal ini, Ketua DPRD Sumbawa, Abdul Rafiq angkat bicara.

Pihaknya mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) Sumbawa agar memanggil pengusaha jagung. Dengan harapan, dapat mengetahui persoalan yang terjadi. “Menurut saya, eloknya kita undang semua pengusaha jagung itu bersama pemda,” sarannya.

“DPRD diksusi bersama petani jagung diseluruh wilayah, sehingga hasil diskusi kita bisa tau apa masalahnya,” imbuh Rafiq, kemarin. Jika akar permasalahan sudah diketahui, menurut dia, maka akan muncul solusi terbaik. Sehingga, keluhan petani jagung dapat terjawab.

“Masalah dari pengusaha seperti apa, pemerintah seperti apa, petani seperti apa. Sehingga disitu akan muncul solusi,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut. “Ini yang kita kedepankan ketika ada masalah di masyarakat, sehingga tidak biasa karena kita sudah berdialog,” tambah Rafiq.

Baca Juga:  Hingga Juli Tercatat 992 PMI Asal Sumbawa Diberangkatkan

Dikatakannya, setiap wilayah memiliki persoalan yang berbeda-beda. Dia menilai, disinilah peran Camat dibutuhkan. Terutama dalam menampung persoalab ditiap wilayah. Kemudian informasi yang diperoleh dapat diteruskan ke pimpinan daerah.

“Kita harus berani bertemu. Peran paling vital adalah peran kepala wilayah camat ini. Tolong dong sebagai kepala wilayah undang semua pengusaha,” kata Rafiq mendorong. “Karena ketika kepala wilayah mengambil langkah-langkah sejak awal maka tidak akan bias permasalahannya. Kita bedah disitu apa masalahnya,” sambungnya.

Ketika pola komunikasi itu dilakukan, lebih lanjut dikatakan Rafiq, maka diyakininya persoalan tidak akan bias. “Karena suda ada proteksi,” tegasnya. Sementara itu, Camat Labangka, Alfiansyah menngatakan, dari 1000 hektar lebih lahan jagung diwilayah Labangka, masih tersisa 30 persen yang belum dipanen.

Baca Juga:  Persiapan Sail to Indonesia 2024 Dimatangkan

“Yang belum panen sekitar 30 persen, lokasinya agak sulit dijangkau. Sebelum harga turun, mereka sudah lebih dulu panen. Total lahan kita sekitar seribu hektar lebih,” ujarnya. Dia juga tak menampik, bahwa harga jagung saat ini memang jauh menurun. Yaitu dari sebelumnya Rp 5 ribu/kg menjadi Rp 3.900/kg.

“Kemarin kebetulan di group WA Labangka memang ada pengumuman dari PT Segar bahwa kapasitas gudang sudah terlalu banyak,” ungkapnya. “Kemudian turun sampe Rp 3.900 sebelum yang zoom meeting dengan Gubernur kemarin. Harga sebelumnya Rp 5 ribu, kemudian turun sampe Rp 4 ribu, sekarang Rp 3.900,” ujarnya lagi.

Baca Juga:  Kolaborasi Tingkatkan Keterampilan Digital ASN di NTB

Turunnya harga jagung ini, lanjut dia, cukup menyebabkan gejolak ditengah para petani. Menurutnya, hal ini dikarenakan sudah banyaknya yang melakukan panen disaat harga masih berada di Rp 5 ribu/Kg. “Tapi untuk gejolak di masyarakat sendiri belum terlalu, karena Labangka sendiri sudah banyak yang awal sekali sudah panen. Ini hanya ada sisa sedikit saja,” tuturnya.

“Saya kira untuk ini tidak terlalu berdampak pada Labangka. Cuma kalau memang masih tersisa yang dekat ke hutan ini masih belum kita liat,” lanjutnya. Meski demikian, untuk perkembangan terbaru pihaknya masih menunggu hasil zoom meeting dengan Gubernur NTB dan keuptusan ekspor jagung. “Mungkin nanti kita minta info dari pengusaha lagi. Setelah ada tanggapan dari Gubernur kita belum tau bagaimana perkembangannya,” pungkasnya. (red)