NUSRAMEDIA.COM — Kemunculan Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup membuat kehebohan.
Pasalnya, tak ada yang menyangka Eks Duta Besar (Dubes) Turki untuk Indonesia kelahiran asli Lombok Tengah itu akan tampil di kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024 ini.
Lalu Muhammad Iqbal diketahui berpasangan dengan Bupati Bima Dua Periode-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) itu kini cukup hangat jadi perbincangan publik.
Dukungan terhadap pria yang kerap disapa Lalu Iqbal itu nampak terus mengalir dari berbagai kalangan yang ada dilingkup NTB ini. Selain dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, dukungan juga terus berdatangan dari kalangan pemuda.
Artinya, kemunculan Lalu Iqbal “pulang kampung” dan menyatakan diri ikut pada kontestasi Pilkada ini direspon positif oleh masyarakat NTB. Setelah berbagai pihak, kini giliran salah seorang pemuda asal Sumbawa angkat bicara.
Secara tegas dan terbuka, pemuda Sumbawa yang bernama Sendy Akramullah itu menyatakan dukungannya kepada sosok Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI tersebut. Dia mengaku menyukai dengan kesederhaan sosok Lalu Iqbal.
Menurut Sendy, Lalu Iqbal sangat pantas untuk didukung. Terlebih ia menilai sosok Lalu Iqbal memiliki kapasitas keilmuan dan kemampuan komunikasi tidak perlu diragukan lagi. Jaringan Lalu Iqbal disebutkannya, tak hanya di Nasional, tapi juga Internasional.
Dengan keilmuan, komunikasi dan jaringan luas yang dimiliki Lalu Iqbal itu, diyakini Sendy, tentunya akan memberikan dampak besar untuk NTB kedepannya. “Selama menjabat sebagai Duta Besar, Iqbal berhasil mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki,” katanya.
“Salah satu prestasinya adalah meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara,” sambung Sendy Akramullah sembari menegaskan bahwa Lalu Iqbal adalah sosok yang santun, santai dan humble.
Sendy juga mengaku sempat melihat Lalu Iqbal dalam sebuah acara podcast. Dikesempatan itu, ungkap Sendy, Lalu Iqbal berbicara banyak. “Saya senang melihat gaya komunikasinya. Dia lebih menarik, terlihat natural, tidak ada gestur atau citra yang dibuat-buat,” tuturnya.
“Dalam podcast itu dia bercerita banyak hal. Mulai dari obsesinya menjadi sopir bus hingga bagaimana ia bisa menjelma seperti yang terlihat sekarang. Perjalanan kariernya cukup panjang,” sambung aktivis muda tersebut.
Dimana, kata Sendy, mengorbankan kuliah arsitekturnya demi mewujudkan mimpi orang tua yang ingin sekali memiliki anak seorang diplomat. “Dari sinilah saya melihat Lalu Iqbal, selain professional dia juga sosok yang patuh dan taat,” ujarnya.
Kehadiran Lalu Muhammad Iqbal adalah oase baru di kancah perpolitikan NTB. “Dia adalah cahaya yang akan menerangi sudut-sudut NTB. Sebagai seorang mantan Duta Besar, tentu Iqbal memiliki jejaring internasional yang baik,” ujarnya.
“Dia (Lalu Iqbal) bisa saja mengetuk pintu berbagai lembaga dan organisasi nasional bahkan internasional dalam upaya memajukan NTB kedepannya,” imbuh Sendy Akramullah.
Dalam pembicaraan di podcast itu, masih ungkap Sendy menceritakan, bahwa Lalu Iqbal mengungkapkan kecintaannya terhadap kampung halaman. Baginya, kampung halaman adalah rumah tempat pulang.
“Karena disanalah karakternya dibentuk. Kalau dia sudah mengganggap NTB adalah rumah, maka tidak mungkin dia akan merusak rumahnya sendiri,” kata pemuda Sumbawa yang dikenal cukup tegas ini.
Menurut dia, kehadiran Lalu Iqbal di Pilgub tahun ini, lantaran ingin memberikan perubahan untuk NTB. Dia menilai, Lalu Iqbal telah menemukan alasan yang kuat untuk bergerak.
“Saya jadi ingat sebuah kalimat di buku Start With Why yang ditulis Simon Sinek. Kata Sinek, orang sukses adalah mereka yang menemukan semangat kuat dan motivasi dalam melakukan sesuatu,” kutipnya.
“Mereka menemukan mengapa, kemudian menerabas semua halangan dan rintangan, demi menggapai apa yang diidamkan. Mereka tidak cuma dipandu rasio, tapi juga hasrat kuat untuk bergerak. Di mata saya, Lalu Iqbal terlalu tulus untuk disia-siakan,” ujarnya.
“Meski saya tak mengenalnya dekat, tapi saya bisa menangkap dari sorot mata dan gaya komunikasinya. Namun saya juga sadar, dunia politik kita penuh intrik dan susah ditebak. Politik kita berisi permainan yang hasil akhirnya sulit ditafsir,” lanjut Sendy.
Dari sisi kecerdasan, menurut Sendy, Lalu Iqbal sudah tidak diragukan, apalagi dalam berbicara diplomasi. “Iqbal memang cerdas dalam berbicara diplomasi. Membebaskan para WNI yang terjebak diluar negeri,” ujarnya seraya menegaskan itu merupakan hal hebat yang menjadi prestasi.
Lebih jauh disampaikan Sendy, Lalu Iqbal dinilainya akan menjadi sejarah di perpolitikan NTB. “Dia ibarat burung yang pulang ke sarang. Kita patut bangga dengannya,” katanya.
Ia pun lantas menutup dengan sebuah kutipan orang tua Lalu Iqbal yang sempat diungkapkan dalam acara podcast itu. “Rumah kita adalah langit. Di lingkungan mana pun kita berada, semuanya adalah keluarga (sasambo : sasak, samawa, mbojo),” tutup Sendy.
Untuk diketahui, sebelumnya pemuda itu juga sempat membuat sebuah tulisan tentang Lalu Iqbal. Tulisannya itu cukup viral, apa yang diungkapkan diatas juga sebagian besar telah tertuang dalam tulisannya tersebut.
Dia menulis, bahwa di kalangan petinggi negara, Lalu Iqbal memilih jalan yang berbeda. Ditengah publik hangat memperbincangkan namanya akan masuk dalam Kabinet Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Pasalnya, Lalu Iqbal yang diketahui pula sebagai Alumnus Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu memilih pulang untuk membangun daerah kelahirannya.
Lalu Iqbal rela melepaskan kesempatan untuk menjadi Menteri. Sendy menilai Lalu Iqbal justru tak tergoda dengan kemewahan jabatan. Sehingga Lalu Iqbal dinilainya memilih jalan terjal yang penuh intrik dan tanpa kepastian.
Yaitu memasuki dunia politik untuk mewujudkan mimpinya agar dapat menjadi sosok atau seseorang yang lebih bermanfaat dalam berbuat lebih besar untuk masyarakat dan tanah kelahirannya. (*)