NUSRAMEDIA.COM — Ketua Majelis Syuro PKS Dr. Habib Salim Segaf Al Jufri dan Ketua Fraksi PKS DPR RI Dr. H. Jazuli Juwaini berkunjung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (1/6/2023).
Kedatangannya disambut langsung oleh Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, Anggota DPR RI Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, H. Johan Rosihan, Anggota DPR RI Dapil NTB 2 Pulau Lombok H. Suryadi Jaya Purnama.
Kemudian, Ketua DPW PKS NTB Yek Agil didampingi Ketua Fraksi PKS DPRD NTB, TGH Patomp Adnan serta lainnya. Kedatangan Habib Salim (HBS) dan Jazuli Juwaini disambut antusias oleh para pengurus PKS di NTB.
Agenda kedatangan HBS dan Jazuli dalam rangka silaturahim bersama Anggota, Struktur, Pengurus/Kader dan Bakal Calon Anggota Dewan (BCAD) PKS NTB. Acara itu berlangsung di Narmada Convention Hall (NCH) Mataram.
Dikesempatan ini, ada beberapa hal penting yang disampaikan HBS. “Membakar” semangat para Sumber Daya Manusia (SDM) PKS, HBS menyampaikan delapan pesan penting sekaligus sebagai instruksi untuk dilaksanakan.
Menurut HBS, diprediksikannya akan ada gelombang besar untuk kemenangan PKS di NTB pada 2024 mendatang. Hanya saja, untuk menghadirkan gelombang besar itu, dia meminta agar melaksanakan 8 point.
“Insya Allah, di provinsi ini dengan izin Allah akan ada gelombang besar untuk kemenangan PKS di NTB. Maka 8 pesan ini laksanakan dan jalankan, Insya Allah akan muncul gelombang besar tersebut,” tuturnya sembari disambut takbir merdeka.
Pertama, mantapkan niat kebaikan untuk berbuat atau menolong terhadap sesama dalam menggapai keridhaan Allah SWT. “Harus tancapkan niat itu, supaya langkah kita terhitung sebagai amal kebaikan dalam menggapai ridha Allah,” kata Habib Salim Segaf.
“Kedua, kita harus memahami peta dilapangan secara geografis maupun demografis termasuk perkembangan teknologi. Jadi kalau mau melangkah harus jelas supaya tidak keliru,” imbuhnya.
Seperti halnya, kata HBS, sebuah kelompok milenial. Bagaimana para kader atau BCAD PKS mampu mendapatkan suara mereka. Meski demikian, menurut dia, mendapatkan suara milenial tidaklah mudah.
Langkah awalnya adalah memahami mereka dengan ending yang jelas. Ketiga pentingnya soliditas internal. “Jaga ukhuwah diantara kita. Kenapa saya tekankan? Karena kebersamaan adalah kunci kemenangan itu sendiri,” sarannya.
Oleh karenanya, kesabaran juga menjadi point penting untuk diperhatikan bersama. Apalagi menghadapi orang lain dalam berkomunikasi. “Disini kita harus sabar, harus banyak merangkul,” kata HBS.
“Saya instruksikan ketika berinteraksi harus lebih sabar. Jadilah pohon yang rindang dipenuhi buah, meski dilempari tapi dibalas dengan buah. Maka kalau ada yang berbuat buruk, balaslah dengan kebaikan,” sambungnya.
Adapun point keempat disampaikan Habib Salim Segaf. Ia mendorong para kader PKS agar melakukan pelayanan kebaikan kepada masyarakat tanpa henti. “Lakukan, lakukan dna lakukan!, Insya Allah 2024 akan memetik buahnya,” katanya.
Kemenangan boleh saja diraih, namun lebih pada kemenangan yang berkah. Dimana para kader PKS diharapkan terus mampu berbuat untuk sesama. “Karena sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lainnya,” tuturnya.
Menurut dia, manusia yang besar akan berfikir untuk manusia lainnya. Oleh karenanya harus ikhlas dalam membantu sesama. “Tidak perlu ucapan terimakasih. Lalukan saja. Sebarkan benih kebaikan dimana saja,” katanya.
“Karena orang yang baik melakukan hal baik, tapi dia akan melupakan kebaikan yang pernah ia buat. Tanam benih (kebaikan), ketika huja, akan tumbuh (meraih hasil atas apa yang sudah diperbuat),” lanjut HBS.
Kelima, masih kata HBS, yang mana ia mendorong para kader PKS agar melakukan komunikasi kolaborasi dengan seluruh elemen bangsa. Dimana hal itu akan menjadi tanda bahwa kader-kader PKS tidak menutup diri. “Kalaupun ada yang benci, kita datangi,” imbaunya.
“Keenam, semua langkah kita itu endingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini. Tingkatkan silaturahim. Dan ketujuh, tingkatkan kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena akan ada energi dahsyat yang akan muncul,” sarannya.
Terakhir atau yang kedelapan, lebih lanjut dikatakan HBS, yaitu perbanyak do’a. “Supaya kita tahu diri, apa yang kita lakukan, ikhtiarkan atau kontribusi melainkan pertolongan dari Allah,” katanya.
Hal dipertegasnya guna memberi kesadaran pada diri sendiri bahwa semua hal itu berkat pertolongan Allah SWT. “Kita ini lemah, rendah dan miskin, karena yang kami nantikan adalah kemenangan dari-Nya,” pungkas Habis Salim Segaf. (red)
