

NUSRAMEDIA.COM — Dihadapan Wakil Presiden RI dan Menteri Ketenagakerjaan, Gubernur NTB menyampaikan soal Program Pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) Wajib Bersama Keluarga.
Hal ini disampaikannya tepat pada saat acara peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas dan Festival Kemandirian di Ponpes Manhalul Ma’arif Nahdlatul Ulama Darek di Desa Darek, Lombok Tengah.
Pada saat berinteraksi dengan sejumlah pengusaha besar khususnya di Malaysia, bahwa tenaga kerja didominasi oleh PMI asal Nusa Tenggara Barat.
Terkuaknya hal itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah berencana akan membuat aturan baru sekaligus memohon ijin agar usulan ini dapat diterima.
Pemprov akan menerapkan pengiriman PMI asal NTB ke Malaysia dengan sebuah catatan. Yakni Gubernur berkeinginan agar pemberangkatan harus bersama keluarga.
Apabila tidak didampingi bersama keluarga, maka pengiriman PMI tidak akan dibolehkan. “Saya tidak akan mengirimkan tenaga kerja dari NTB tanpa didampingi keluarga anak-istri. Kami akan melarangnya,” katanya.
Menurut dia, biaya hidup keluarga PMI yang tidak bersama keluarga relatif mahal. Karena harus mengeluarkan biaya ekstra semisal biaya komunikasi.
Belum lagi biaya hidup masing-masing di dua tempat berbeda. “Tapi kalau kirim anak NTB ikut bapaknya, ibunya juga mendampingi, saya tidak terkejut 30 atau 40 tahun yang akan datang Wali Kota, Gubernur, Menteri hingga Perdana Menteri Malaysia atau negara manapun bisa jadi karena anak PMI,” jelasnya.
Diakhir sambutannya, ia mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Wapres dan Menteri Ketenagakerjaan karena telah memberikan perhatian yang besar kepada NTB selama ini. (red)













