
NUSRAMEDIA.COM — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan mendesak pemerintah untuk segera mencari cara agar harga komoditas pangan bisa segera stabil.
Hal itu dikatakannya, mengingat kebutuhan pangan saat Bulan Suci Ramadhan dan Lebaran sangat kerap terjadi peningkatan permintaan yang sangat tinggi.
“Sebentar lagi kita memasuki bulan puasa dan lebaran maka pemerintah harus segera membuat kebijakan harga pangan,” kata Johan Rosihan, Jum’at (10/3).
“Sebab kenaikan harga pangan yang tidak terkendali, pasti menyebabkan masyarakat akan sulit mengakses pangan,” sambung politisi PKS yang dikenal vocal ini.
Menurut dia, kelompok masyarakat yang paling merasakan dampak kenaikan harga pangan, adalah mereka yang berada pada strata ekonomi lemah.
Yaitu seperti petani, nelayan, buruh dan yang berpenghasilan tidak menentu. “Diperlukan kebijakan yang tepat untuk mengatasi inflasi pangan terutama saat puasa dan lebaran nanti,” tegas Johan Rosihan.
“Karena pemerintah harus sadar, bahwa petani selain sebagai produsen, juga sebagai konsumen. Jadi inflasi pangan pasti menyebabkan kesejahteraan petani semakin terpuruk,” imbuhnya.
Oleh karenanya, anggota DPR RI jebolan asal Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa itu mendorong pemerintah dapat memberikan jaminan ketersediaan pangan yang murah dan terjangkau.
Terutama bagi penduduk miskin dan rawan pangan di seluruh pelosok tanah air. “Perlu upaya redistribusi pangan untuk kelompok miskin,” kata Johan Rosihan menyaranakan.
“Pemerintah harus menjamin stok pangan yang lebih rasional saat puasa dan lebaran ini, agar harga bisa stabil di pasaran,” lanjut Legislator Senayan kelahiran Sumbawa ini.
Tak hanya itu, pemerintah juga diharapkan lebih serius melaksanakan agenda perlindungan terhadap petani. Menurutnya, pemerintah harus segera menetapkan HPP gabah dan beras.
Dimana tentunya berpihak pada keuntungan petani, demikian juga dengan komoditas pangan lainnnya. “Moment puasa dan lebaran harap dijadikan sebagai moment untuk memperkuat keberpihakan pada petani dan nelayan,” pintanya.
“Dengan cara membantu mereka mendapatkan harga yang layak saat panen raya dan memastikan produksi petani dan nelayan dapat diserap pemerintah dan pasar pada moment penting ini,” kata Johan Rosihan lagi.
Lebih lanjut dikatakannya, pemerintah juga didorong untuk mengambil langkah konkret menstabilkan harga komoditas pangan menjelang puasa dan lebaran tahun ini.
Pasalnya beberapa tahun terakhir, pemerintah dinilai telah gagal mengelola pangan yang murah dan terjangkau bagi rakyat. Ini berdasarkan data PIHPS Nasional.
“Menurut data dari PIHPS Nasional, saat ini terus terjadi kenaikan harga komoditas pangan di pasar tradisional seperti komoditi bawang putih, cabai merah, cabai rawit dan minyak goreng curah,” urainya.
“Maka pemerintah harus hadir agar daya beli masyarakat tidak semakin terpuruk akibat terus melonjaknya kebutuhan pokok saat puasa dan lebaran nanti,” demikian Johan Rosihan menambahkan. (red)
