NUSRAMEDIA.COM — Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terdiri dari dua pulau besar, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. NTB bisa diibaratkan ketiban “durian runtuh”. Pasalnya, hingga saat ini NTB disibukkan dengan berbagai event internasional.
Terutama event dunia yang bersifat olahraga balap motor. Yakni seperti Idemitsu Asia Talent Cup (IATC), World Superbike (WSBK) hingga MotoGP. Bahkan saat ini, NTB juga tengah disibukan dengan ajang balap motocross paling elit di dunia yaitu MXGP of Indonesia Samota Sumbawa 2022.
Khusus MXGP, saat ini tengah dimulai dan akan berlangsung dari tanggal 24 hingga 26 Juni 2022 dikawasan Samota, Kabupaten Sumbawa, NTB. Kabar baiknya, MXGP ternyata tidak hanya akan berlangsung di Sumbawa. Namun, gelaran serupa juga akan terlaksana di Lombok.
Kepada NUSRAMEDIA, sebagaimana diungkapkan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, bahwa MXGP 2022 akan berlangsung selama 5 tahun di Indonesia. Yakni tepatnya di NTB. Hal ini disampaikannya sebagimana diungkapkan pihak Infront Pemilik MXGP.
Kehadiran MXGP di NTB, menjadi sebuah kebanggaan dan kesyukuran bagi Gubernur NTB. “Alhamdulillah,” ucapnya bersyukur, Jum’at (24/6). “Infront pemilik MXGP memutuskan sampai lima (5) tahun kedepan MXGP di Indonesia hanya diselenggarakan di NTB,” imbuhnya.
Ada dua seri MXGP yang akan berlangsung di NTB. Pertama, kata Bang Zul kerap Gubernur disapa, yaitu akhir Juni di Samota Sumbawa. Kedua, sambung mantan anggota DPR RI tiga periode tersebut, yaitu pada awal Juli 2022 mendatang di Pulau Lombok.
Hanya saja, kata pria yang dikenal santun dan ramah itu menegaskan, bahwa untuk lokasi atau tempat pelaksanaan MXGP di Lombok belum bisa dipastikan. Sebab, masih perlu dikomunikasikan lebih lanjut dengan pihak Infront. Adapun beberapa alternatif untuk lokasi atau tempatnya.
Yaitu Eks Bandara Lama Selaparang, Mandalika dan Sirkuit Motocross Internasional 459 Lantan. “Kedua seri MXGP dua-duanya diselenggarakan di NTB untuk lima (5) tahun kedepan,” tegas lagi orang nomor satu di NTB tersebut. “Juni akhir di Samota Sumbawa dan awal Juli di Lombok,” demikian Bang Zul yang juga Doktor Ekonomi Industri itu menambahkan. (adv/*)