
NUSRAMEDIA.COM — Pasca dilanda bencana alam gempabumi 2018 lalu, kemudian disambut lagi dengan bencana non alam pandemi COVID19, NTB seakan dipukul mundur.
Betapa tidak, semua sektor terkena dampaknya. Terlebih lagi, melemahnya dari sisi sektor perekonomian. Melakukan pemulihan secara bertahap, kini menjadi fokus semua daerah.
Tak terkecuali, fokus itu juga menjadi perhatian Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kondisi ini, menurut Sekda NTB Lalu Gita Ariadi tentunya menjadi “PR”, yaitu untuk bangkit kembali.
Oleh karenanya, dia berharap kondisi normal perekonomian daerah dapat kembali seperti sediakala. “Mudah-mudahan ekonomi membaik kembali,” harap pria yang kerap disapa Miq Gite ini, Senin (13/3) di Mataram.
Terutama, masih kata Sekda NTB, pendapatan asli daerah (PAD) dapat meningkat. “Dan transfer pusa tidak terganggu,” harap mantan Kepala Dinas PMPTSP Provinsi NTB tersebut.
Menurut dia, untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan bersama itu, hingga kini pihaknya mencoba terus berikhtiar secara maksimal. Terutama dalam menyehatkan keuangan daerah.
Oleh karenanya, terhitung tiga tahun kedepan mulai dadri 2024 hingga 2026, NTB akan fokus melakukan penyehatan keuangan daerah. “Kita berupaya untuk kesempatan momentum 2024, 2025 dan 2026 fokus penyehatan keuangan daerah,” tegasnya.
Ikhtiar ini pula, sebagaimana dikatakan Miq Gite, juga merupakan spirit sesuai interuksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 52 Tahun 2022 lalu. “Kita ikhtiarkan begitu,” katanya.
Maka untuk merealisasikan semua itu, pihaknya mengaku sudah mulai melakukan serta mempersiapkan sejumlah langkah. “Mengatur perencanaan yang rasional,” katanya.
“Termasuk memperhatikan kebutuhan dan lain sebagainya. Insya Allah, intinya terus kota ikhtiarkan berusaha,” demikian Sekda NTB Lalu Gita Ariadi menegaskan. (red)
