NUSRAMEDIA.COM — Diketahui bersama, Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari dua pulau, yaitu Lombok dan Sumbawa. Terdapat ada 10 Kabupaten/Kota di NTB. Mengingat NTB bersama NTT telah resmi ditetapkan menjadi Tuan Rumah PON XXII 2028, DPRD NTB mendorong agar cabor yang dipertandingkan nantinya dapat dibagi secara merata. Khususnya di 10 Kabupaten/Kota lingkup NTB. Dengan harapan, porsi perhatian pada gelaran PON mendatang dapat benar-benar dirasakan oleh NTB sebagai tuan rumah.
“Kita mendorong agar cabor-cabor yang dipertandingkan (pada PON 2028 di NTB) dilakukan pemerataan,” kata anggota DPRD NTB, Bukhori Muslim, Kamis (15/9) di Mataram. Oleh karenanya, pria yang duduk di Komisi V DPRD NTB itu menegaskan, mulai dari sekarang segala sesuatunya harua difikirkan dan dipersiapkan secara bersama. Menurut dia, membagi setiap cabor yang dipertandingkan pada PON khususnya di NTB untuk ditempatkan pada Kabupaten/Kota tidak bisa serta merta.
Karena, kata Ketua Fraksi Partai NasDem NTB itu diperlukan pola pembahasan dan duduk bersama. “Nanti mungkin cabor-cabor yang mana kita fikirkan seperti apa akan dibagi. Perlu dirapatkan lebih mendalam,” katanya. Kehadiran PON di NTB sekaligus sebagai tuan rumah dinilainya akan memberikan dampak positif bagi daerah. Dimana pembangunan terutama dari segi fasilitas sarana da prasarana gelaran multi event Nasional itu akan maksimalkan. Selain itu porsi pemerintah ousat tentunya akan terfokus ke NTB dan NTT. Sehingga pembangunan akan terjadi di daerah. Contohnya kesiapan venue-venue untuk gelara PON mendatang.
“Jadi akan dibangun venue-venue, stadion olahraga oleh pusat. Artinya, (kehadiran PON di NTB) akan memberikan manfaat besar,” katanya. “Perlu difikirkan juga dari sekarang, supaya masyarakat NTB memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat,” demikian Bukhori Muslim menambahkan. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD NTB, Muzihir juga mendorong hal serupa agar terwujudnya porsi keberimbangan atau pemerataan terkait penempatan cabor yang dipertandingkan nantinya.
“Kita ingin cabor yang dipertandingkan tidak hanya terpusat di Kota Mataram, tapi daerah lain juga di Pulau Lombok. Di Pulau Sumbawa juga tidak masalah tergantung bagaimana pengaturan nantinya,” kata dia. “Yang jelas, terutama di Pulau Lombok harus dipersiapkan dari sekarang. Karena 6 tahun itu tidak lama. Karena kita sanggup, maka harus bisa jadi tuan rumah yang baik. Harus merata, supaya pembangunan merata,” imbuhnya. Disisi lain, Muzihir menyatakan kesyukuran. Dimana NTB bersama NTT telah ditetapkan menjadi tuan rumah PON XXII. Dipilihnya NTB sebagai tyan runah, kata dia, semuanya juga tidak terlepas dari adanya dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak.
“Alhamdulillah Wasyukurillah, NTB dan NTT dapat dipercaya (jadi tuan rumah). Ini upaya semua (pihak), KONi, Pak Gubernur, Pimpinan DPR melakukan lobi-lobi tingkat tinggi akhirnya disetujui,” ujarnya. Meski begitu, tegas Muzihir, NTB tidak boleh berbangga dulu, karena pada PON XXI di Aceh dan Sumut 2024 mendatang, NTB harus bisa menunjukkan prestasi lebih baik akan capaian sebelumnya di PON Papua lalu. “Sebagai tuan rumah (PON 2028) harus kita buktikan di PON 2024, kita harus lebih baik. Paling tidak diatas capaian prestasi kemarin di PON Papua,” tutup pria yang juga Ketua DPW PPP Nusa Tenggara Barat tersebut. (red)