NUSRAMEDIA.COM — Ribuan mahasiswa di Nusa Tenggara Barat dari berbagai perguruan tinggi menggelar aksi protes terkait kenaikan harga BBM bersubsidi. Mereka “menggedor” Kantor DPRD Provinsi NTB pada Senin pagi (5/9) tadi. Para mahasiswa ini berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Kemudian, ada pula Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan lain sebagainya. Kedatangan mereka di Gedung Udayana mendesak agar DPRD Provinsi NTB menyampaikan aspirasinya terkait kenaikan BBM bersubsidi ini.
Mereka dikesempatan itu menyatakan, apabila selama seminggu kedepan harga BBM masih naik, maka akan dilakukan gelombang perlawanan. Bahkan tak tanggung, akan memboikot perkampusan. “Kenaikan BBM bukan hanya menindas rakyat kecil,” kata Muhammad selaku Ketum IMM NTB.
“BBM naik sulit dibeli rakyat, terutama petani. Harga sembako terkerek naik,” tambahnya lagi. Pihaknya juga mengancam, jika dari hasil orasi tidak digubris maka akan mengerahkan massa aksi lebih besar. “Kami akan kerahkan masa aksi lebih besar,” tegas Muhammad. Menyikapi adanya aksi ini, Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda cukup mencuri perhatian.
Pasalnya, didampingi Mahdi selaku Sekretaris Dewan, Isvie kerap Ketua DPRD NTB disapa menemui massa aksi dengan cara yang santun bahkan duduk bersila bersama para massa aksi. Politisi Partai Golkar itu menegaskan, pihaknya memahami betul akan perasaan yang dirasakan para massa aksi. Oleh karenanya, tuntutan yang disampaikan ini akan diteruskan ke pusat. “Perasaan adek-adek kami rasakan juga. Segera kita kirimkan ke pusat,” kata Isvie sembari menegaskan bahwa DPRD NTB tidak memiliki kewenangan soal harga BBM. (red)