Kunjungan Menteri Erick Thohir di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Ist)
Kunjungan Menteri Erick Thohir di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Oknum petinggi Indonesian Tourism Development Center (ITDC) IS diduga melakukan tindakan tidak terpuji atau terkesan intimidatif terhadap salah seorang wartawan di Lombok.

Dugaan intimidatif itu terjadi disela-sela kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir dikawasan The Mandalika, Lombok Tengah pada Minggu 9 Juli 2023. Dugaan tindakan tidak terpuji itu diduga berawal pada saat Suparman Wartawan Talikanews.com melontarkan pertanyaan terkait WSBK Mandalika.

Dimana saat itu, wartawan tersebut melakukan doorstop dengan Erick Thohir dan Gubernur NTB. Menurut Suparman, sejak awal wawancara doorstop dengan Menteri Erick Thohir berjalan baik.

Baca Juga:  Ketua DPRD NTB Minta Faozal Didefenitifkan

“Sejak awal wawancara doorstop dengan Menteri Erick semua berjalan baik. Tapi setelah rombongan menteri pergi, ibu itu tiba-tiba marah-marah. Dia (diduga) kesal karena saya bertanya soal WSBK Mandalika,” kata Suparman.

Oknum petinggi ITDC itu, sambung Suparman, kemudian diduga melarang wartawan yang bersangkutan untuk ikut dalam kunjungan lapangan ke Sirkuit Mandalika. “Saya mau naik mobil rombongan wartawan, tapi saya ditarik turun dan dilarang ikut,” kata Suparman.

“Ini merupakan (dugaan) intimidasi dan upaya membungkam,” imbuhnya menjelaskan. Sementara itu, Persatuan Wartawan Lombok Tengah (PWLT) menyayangkan adanya dugaan tindakan tersebut.

Baca Juga:  Resmi Teken MoU, Tiga Provinsi Bentuk Blok Ekonomi Baru : "Bali-NTB-NTT Siap Berlari Kencang"

Ketua Persatuan Wartawan Lombok Tengah Munakir menegaskan, PWLT mengecam adanya dugaan tindakan intimidasi terhadap pers. “Seharusnya sikap seperti itu tidak perlu dilakukan,” ujarnya.

“Apalagi Pak Menteri Erick Thorir saat itu ‘No Problem dan sangat Wellcome menjawab semua pertanyaan wartawan termasuk pertanyaan kawan Suparman tentang WSBK,” lanjutnya lagi.

Menurut dia, sikap IS bisa dikategorikan sebagai intervensi dan intimidasi terhadap wartawan dan pers secara umum. “Kalau pun ada yang dipermasalahkan saat wawancara, seharusnya sebagai petinggi ITDC bisa menyampaikan dengan cara lebih yang santun. Jangan mengintervensi apalagi intimidasi,” tegasnya.

Baca Juga:  Seluruh Kepala OPD Pemprov NTB Ikuti Retret di Korem 162/WB

Lebih lanjut dikatakan Munakir, PWLT akan melakukan langkah somasi kepada ITDC atas kejadian tersebut. “Nanti kita minta kronologinya dari kawan Suparman, lalu kita akan susun langkah untuk melayangkan somasi ke ITDC,” demikian. (red)